BEKASIMEDIA.COM

Menu

Mode Gelap
Heri Sholihin Menang, Kota Bekasi Punya Wali Kota Baru Soal Kisruh Data PKH Ini Penjelasan, Anggota DPRD Enie Widhiastuti Ketua Fraksi PKS Kota Bekasi Terkait TKK Minta Pemkot Lakukan Langkah Ini Bawaslu Kota Bekasi Ingatkan di Masa Sosialisasi Para Caleg dan Partai Pahami Aturan yang Berlaku Islamic Book Fair 2023: Memperkenalkan Buku sebagai Pilar Peradaban

Bekasi On Frame · 14 Sep 2025 10:30 WIB ·

Ketua Forum Komunikasi Rumah Susun Korwil Jabar Pelopori Mitigasi Tanggap Bencana di Kota Bekasi


 Ketua Forum Komunikasi Rumah Susun Korwil Jabar Pelopori Mitigasi Tanggap Bencana di Kota Bekasi Perbesar

BEKASIMEDIA.COM — Ketua Forum Komunikasi Rumah Susun (FKRS) dan Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun (PPPSRS) Koordinator Wilayah Jawa Barat, Aji Ali Sabana, menggelar pelatihan dan simulasi mitigasi bencana gempa bumi di Rumah Susun Grand Centerpoint, Jalan Ahmad Yani, Kota Bekasi. Kegiatan berlangsung selama dua hari, Jumat-Sabtu (13-14/9), dengan sesi materi di kantor BPBD Kota Bekasi dan simulasi di gedung apartemen.

Aji Ali Sabana menegaskan, hunian vertikal yang memiliki lebih dari lima lantai sangat rentan terhadap risiko gempa bumi sehingga dibutuhkan langkah mitigasi yang sistematis untuk penyelamatan penghuni saat bencana terjadi. “Kota Bekasi sebelumnya merasakan dampak gempa dari episentrum di Kabupaten Bekasi. Literasi dan edukasi kepada penghuni penting agar korban dapat diminimalkan,” ujarnya.

Pelatihan ini juga melibatkan simulasi sebagai bagian dari edukasi praktis bagi penghuni, pengelola, petugas keamanan, dan cleaning service agar dapat menjaga dan mengamankan warga dalam situasi darurat.

Ketua PPPSRS Grand Centerpoint, Ardi Junaidi, mengakui selama ini belum ada penanganan bencana secara formal dan terstruktur sesuai amanat Peraturan Wali Kota yang mewajibkan setiap hunian vertikal memiliki regu tanggap darurat. “Dengan pelatihan ini, kami berkoordinasi dengan BPBD agar siap menghadapi bencana secara sistematis,” jelasnya.

Ardi menambahkan, gempa 4,9 SR yang terjadi di Kabupaten Bekasi sebelumnya memicu kepanikan karena minimnya koordinasi dan kesiapan. Saat ini, Rusun Grand Centerpoint memiliki empat regu tanggap darurat dengan masing-masing regu beranggotakan lima orang. Gedung ini terdiri dari 1.150 unit di 18 lantai dengan tingkat hunian sekitar 50-60 persen.

Sementara itu, Aditya DP dari BPBD Kota Bekasi menegaskan, pelatihan ini ditujukan bagi penghuni bangunan vertikal seperti apartemen, kantor, dan pusat perbelanjaan untuk mengurangi risiko saat gempa. “Bangunan tinggi paling berisiko, oleh karena itu masyarakat harus memastikan bangunannya tahan gempa,” katanya.

Reporter: Denis

Artikel ini telah dibaca 23 kali

badge-check

Jurnalis

Baca Lainnya

Pegawai DPRD Bekasi Bersama Warga Semangat Bersihkan Kota di Hari Peduli Lingkungan

20 September 2025 - 10:41 WIB

Bekasi Darurat LGBT dan HIV/AIDS: KAMMI Tuntut Tindakan Tegas Pemkot

19 September 2025 - 11:14 WIB

Wali Kota Bekasi Beri Bapenda Waktu 1 Tahun Perbaiki Sistem PAD, Jika Gagal Siap Mundur

3 September 2025 - 11:40 WIB

Pemkot Bekasi Naikkan Honor RT/RW dan Cairkan Dana Hibah, Pekerja Informal Dapat Perlindungan BPJS Mulai 2026

2 September 2025 - 16:57 WIB

Pimpinan DPRD dan Aparat Amankan Gedung DPRD Kota Bekasi dari Aksi Anarkis

1 September 2025 - 20:44 WIB

Wali Kota dan Ketua DPRD Kota Bekasi Duduk Bareng Massa Unjuk Rasa

1 September 2025 - 15:27 WIB

Trending di Bekasi On Frame