BEKASIMEDIA.COM – Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno LP Marsudi membacakan puisi ciptaannya sendiri yang berjudul “Palestina Saudaraku.”
Dengan penuh rasa, Retno menceritakan momen di mana dia merenungi nasib anak-anak Palestina yang terluka dan kehilangan orang tua akibat konflik berkepanjangan dengan Israel.
Puisi ini menjadi suara bagi mereka yang terlupakan dan tak terdengar, membangkitkan rasa solidaritas dan kepedulian.
Dalam sambutannya sebelum membacakan puisi, Retno mengungkapkan keraguan batinnya, “Ibu, Bapak semalam saya menulis puisi, apakah puisi ini boleh saya bacakan?” pertanyaan yang menggambarkan kepekaan dan pertimbangan mendalam sang Menlu terhadap tragedi di Palestina
Aksi membacakan puisi oleh Menlu Retno tersebut disambut meriah oleh ribuan massa yang hadir dalam aksi bela Palestina di Monas.
Video pernyataan Retno di sidang PBB juga diputar sebagai bagian dari upaya untuk memberikan pandangan global mengenai penderitaan rakyat Palestina.
Puisi ‘Palestina Saudaraku’ oleh Retno Marsudi
Dalam puisi yang dibacakan Retno, tergambar kepedihan dan keprihatinan yang mendalam terhadap penderitaan rakyat Palestina:
Palestina Saudaraku
Hatiku miris, karena bocah itu menangis
Dia terluka, dia tidak bisa berkata
Dia tidak tahu di mana bapak ibunya
Setiap 10 menit 1 anak wafat di Gaza
Ribuan orang tua kehilangan anak
Tak terbilang berapa ribu anak kehilangan orang tuanya
Setiap tangan tertulis nama
Mereka tidak ingin mati tanpa penanda
Rumah mereka hanya langit
Kasur mereka hanya bumi
Kapan kekejaman ini akan berhenti
Kapan keadilan ini akan menghampiri
Aku dan Indonesiaku pantang mundur akan terus membantumu
Aku dan Indonesiaku akan terus bersamamu
Sampai penjajah itu enyah dari rumahmu
Palestina kau adalah saudaraku
Dan aku, Indonesiaku akan selalu bersamamu.