BEKASIMEDIA.COM – Pimpinan Cabang Serikat Pekerja Automotif Mesin Komponen Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (PC SPAMK FSPMI) Kota/Kabupaten Bekasi menggelar aksi unjuk rasa di depan PT Komatsu Undercarriage Indonesia (KUI), Jalan Jababeka XI Cikarang.
Aksi ini adalah aksi solidaritas menolah PHK karyawan Komatsu, Ampi Fatkhudin.
AMPI FATKHUDIN
Ampi Fatkhudin adalah Sekretaris Pimpinan Unit Kerja (PUK) SPAMK-FSPMI PT Komatsu. Menurut pimpinan aksi, Ketua PC SPAMK-FSPMI Suparno, Ampi di-PHK hanya karena ijin meninggalkan pekerjaan melaksanakan tugas organisasi saat jam kerja.
“Ampi hanya ijin meninggalkan pekerjaan saat jam kerja,” tegas Suparno saat membuka orasi.
Suparno juga mengatakan bahwa hal ini bukan yang pertama kali terjadi di Komatsu Indonesia. “Ini bukan yang pertama, sebelumnya ada kejadian yang sama. Ketua PUK nya yang mengalami.”
Ia kemudian membandingkan kasus ini dengan aturan hukum Ketenagakerjaan. “Lima hari mangkir itu baru PHK. Itu juga dibicarakan dulu. Ini baru ijin meninggalkan pekerjaan.”
Kepada seluruh massa buruh yang mengikuti aksi ini, Suparno mengingatkan untuk terus menjaga protokol kesehatan, dan kembali mengingatkan bahwa kejadian serupa bisa saja terjadi di perusahaan lainnya. “Apabila kejadian ini kita biarkan, maka tidak menutup kemungkinan perusahaan kawan-kawan akan melakukan hal yang sama. Kita sebagai warga masyarakat Kabupaten Bekasi, mengingatkan perusahaan jangan sewenang-wenang. Mentang-mentang ada Covid-19 terus semena-mena!”
Suparno menjelaskan Ampi Fatkhudin sudah 25 tahun bekerja sepenuh hati di PT Komatsu.
“25 tahun dedikasi Bung Ampi. Lebih dari separuh hidupnya didedikasikan. Karena ijin meninggalkan pekerjaan dengan mudahnya di PHK.”
Suparno juga merasa heran dengan sikap yang diambil Komatsu. “Ini bukan karakter perusahaan Jepang. Saya sendiri bekerja di perusahaan Jepang. Apakah sudah tidak punya hati nurani lagi, sehingga mengubah budaya perusahaan Jepang?”
Jika tidak selesai hari ini, Suparno berjanji akan melakukan aksi yang sama di kantor pusat Komatsu Indonesia di Cilincing Jakarta Utara, Kedubes Jepang di Jakarta, dan juga akan koordinasi dengan Serikat Pekerja Komatsu di Jepang.
Terakhir, ia juga menyayangkan sikap manajemen PT Komatsu yang tidak menghadiri undangan mediasi yang dilakukan Komisi IV DPRD Kabupaten Bekasi.
“Undangan dari DPRD saja tidak datang manajemen Komatsu. Itu mereka komisi IV itu wakil rakyat. Wakil kita, kok manajemen Komatsu tidak datang?” pungkasnya.
Aksi berjalan tertib dijaga oleh ratusan personel kepolisian dan Satpol PP. Sekitar jam 10.30 WIB, pihak manajemen mengundang perwakilan buruh untuk membicarakan hal ini. (as)