BEKASIMEDIA.COM – Lembaga Kajian Strategis dan Pembangunan (LKSP) juga melakukan survei persepsi publik nasional terhadap partai politik di massa pandemi Covid 19.
Sisi yang disurvei adalah partai manakah yang dinilai peduli terhadap kepentingan warga di saat pandemi. Partai politik yang dipandang peduli terhadap kepentingan warga di masa pandemi adalah:
1. PKS (39,91 persen)
2. Gerindra (22,23 persen)
3. PDIP (11,33 persen)
4. Partai Demokrat (9,38 persen)
5. PKB (4,30 persen)
6. PAN (4,15 persen)
7. Golkar (2,05 persen)
8. Nasdem (1,71 persen)
9. PPP (0,78 persen)
10. yang menjawab tidak tahu (4,15 persen).
Juru Bicara LKSP, Hafidz Muftisany menjelaskan survei ini digelar 20-27 Mei 2020. Batasan responden yang dimintai pendapatnya berusia 17 tahun ke atas. Metode penentuan jumlah responden menggunakan Krejcie-Morgan dengan margin of error 2.183% dan tingkat kepercayaan 95%. Target responden 2.000 warga ditentukan secara acak dan proporsional pada tiap provinsi. Responden mengisi daftar pertanyaan secara online, setelah dipastikan terkontak secara individual. Pemilihan responden yang dilakukan dalam survei secara online ini menggunakan kombinasi, antara sampel yang disaring (screened sample), yakni responden tertentu yang memenuhi persyaratan dengan sampel yang dipilih (recruited sample), yaitu sampel yang sengaja diundang untuk dijadikan sebagai responden.
Hasil Survei Lainnya:
Publik Merespon Negatif RUU Omnibus Law Ciptaker, Kartu Prakerja dan TKA China
Mayoritas Responden Menolak Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan
Muhammadiyah Organisasi Paling Peduli Pandemi Covid 19
Profil responden sangat majemuk, mewakili masyarakat Indonesia dari beragam latar belakang. Dari segi pendidikan: sebanyak 42,79 persen responden berpendidikan sarjana, yang lain tamat diploma (19,44 persen), tamat SMA (32,73 persen), tamat SMP (4,10 persen) dan tamat SD (0,93 persen).
Sementara pekerjaan responden: pegawai swasta (32,05 persen), wirausaha/pedagang (18,27 persen), ibu rumah tangga (13,63 persen), pegawai negeri sipil/TNI/Polri (12,46 persen), buruh/pekerja lepas (11,38 persen), pelajar/mahasiswa (6,20 persen), dan petani/nelayan/peternak (6,01 persen)