BEKASIMEDIA.COM

Menu

Mode Gelap
Heri Sholihin Menang, Kota Bekasi Punya Wali Kota Baru Soal Kisruh Data PKH Ini Penjelasan, Anggota DPRD Enie Widhiastuti Ketua Fraksi PKS Kota Bekasi Terkait TKK Minta Pemkot Lakukan Langkah Ini Bawaslu Kota Bekasi Ingatkan di Masa Sosialisasi Para Caleg dan Partai Pahami Aturan yang Berlaku Islamic Book Fair 2023: Memperkenalkan Buku sebagai Pilar Peradaban

Berita Terbaru · 31 Mar 2020 02:42 WIB ·

Covid-19 Berdampak Buruk Ekonomi, DPRD Dorong Pemkot Bekasi Realokasi Anggaran


 Covid-19 Berdampak Buruk Ekonomi, DPRD Dorong Pemkot Bekasi Realokasi Anggaran Perbesar

BEKASIMEDIA.COM – Anggota DPRD Kota Bekasi, Ahmad Ushtuchri menyatakan, dampak persebaran wabah covid-19 adalah menurunnya kegiatan perekonomian. Hal ini menjadi suatu kondisi yang memprihatinkan mengingat masyarakat menengah ke bawah banyak yang terdampak.

“Pantauan di lapangan setelah 2 minggu dilakukan study from home, work from home juga social distancing, kondisi ekonomi menurun drastis. Tempat usaha tutup, pelaku usaha kecil mengeluh, Ojol dan pekerja harian juga mulai mengeluh,” jelasnya kepada Bekasimedia, Selasa (31/3/2020).

Maka terkait hal ini, kata Ushtuchri yang juga politisi asal Partai Kebangkitan Bangsa, Pemkot Bekasi harus menyiasatai keadaan. Harus ada jaring pengaman sosial. Tidak hanya mengandalkan APBN dan APBD Pemprov, harus bersama-sama menanggulangi dampak ekonomi.

“Saya pribadi, PKB sendiri mendorong Pemkot untuk refoccusing dan realokasi anggaran untuk tanggap darurat medis. Di mana kebutuhan dana untuk APD dan kebutuhan peralatan medis lainnya dan saya minta diprioritaskan dan dibelanjakan,” jelasnya.

Sementara untuk pembatasan aktivitas masyarakat, kata Ushtucri, harus diantisipasi adanya kerentanan ekonomi, apalagi untuk rumah tangga terdampak.

“Kalau gubernur Jabar kan wacanakan 500 ribu perkepala keluarga, presiden keluarkan kartu sembako, kartu prakerja dan lain-lain
untuk kota Bekasi, saya rasa itu tidak bakal cukup,” tegasnya.

Oleh karena itu, kata Ushtuchri, APBD Kota Bekasi mesti memperkuat bilangan-bilangan besaran anggaran tersebut dengan upaya refoccusing dan realokasi anggaran.

“Kita mendorong setidaknya 1 RT dalam satu bulan, paling tidak alokasi minimun kebutuhan fisik. Kalau mengacu ke hitungan industri ya hitungan UMK, sementara dari Jabar sediakan 500 ribu, pusat juga jumlahnya belum memadai.” ujarnya.

Pihaknya juga mendesak pimpinan DPRD memanggil badan anggaran Pemda untuk mendetailkan hal ini dan mengubah alokasi anggaran karena payung hukumnya sudah ada. “Menkeu sudah mengarahkan, presiden sudah memutuskan dan gubernur Jabar sudah merealokasi sekitar 15-19 trilyun dari 40-an trilyun APBD Jabar. maka Wali Kota Bekasi punya kewajiban yang sama,” jelasnya.

Ia berharap, wabah ini segera berlalu, apalagi sebentar lagi masuk bulan Ramadhan di mana kebutuhan masyarakat akan sangat tinggi sementara harga-harga akan naik. “Tentu saja social savety net ini diharapkan segera terealisasi realisasi baik secara jumlah dan kecepatan,” tukasnya. (denis)

 

Ilustrasi photo by Google

Artikel ini telah dibaca 10 kali

badge-check

Jurnalis

Baca Lainnya

947 Peserta Ikuti Seleksi PPPK Tahap II Kota Bekasi di BKN Jakarta

6 Mei 2025 - 08:42 WIB

Pemkot Bekasi Bekukan Sementara Worldcoin dan World ID Buntut Pemindaian Retina

5 Mei 2025 - 10:12 WIB

Wali Kota Bekasi Tegaskan Aparatur bukan hanya Administrator tapi juga Eksekutor

21 April 2025 - 12:06 WIB

Pemkot Bekasi Jelaskan Keputusan Pemberhentian Dirut PT Mitra Patriot

19 April 2025 - 15:46 WIB

Jobstreet by SEEK presents Mega Career Expo 2025: Temukan Peluang Kariermu!

9 April 2025 - 15:07 WIB

Peduli Autisme, PT Perusahaan Pengelola Aset Bersinergi dengan Cagar Foundation dalam Program Ramadan

22 Maret 2025 - 23:31 WIB

Trending di Berita Terbaru