BEKASIMEDIA.COM – Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) jadi pembicaraan warganet di twitter, Selasa (9/7/2019) pagi. Hal ini setelah sehari sebelumnya mereka menggelar aksi karena keberatan terhadap rencana penerapan system parker berbayar di kampusnya per 1 Agustus 2019.
Kebijakan tersebut dianggap tidak pro mahasiswa. “Pertama ketika dibilang parkir itu adalah menyesatkan. Karena akses yang ditutup bukan tempat parkir, itu adalah jalan,” kata Ketua BEM UI Manik Margana Mahendra saat aksi, Senin (8/7).
Menurut dia, berdasarkan UU tentang Jalan, ada tiga jalan yang dimaksud. Yaitu jalan tol, umum, dan khusus. Sedangkan jalan yang ada di UI kata Manik adalah termasuk dalam jalan khusus. “Satu-satunya dari ketiga jenis jalan itu yang dapat dilakukannya pengusahaan (dalam artian bisnis) adalah jalan tol. Makanya kita boleh ada penarikan uang di jalan tol,” tegasnya.
Kepala Departemen Kajian dan Aksi Strategis BEM UI, Elang M Lazuardi memberikan alasan lain. Menurutnya kebijakan ini akan memberatkan, sebab banyak mahasiswa yang keluar masuk kampus untuk banyak kepentingan.
Langkah BEM UI ini menuai tanggapan beragam dari warganet. Ada yang mendukung, ada pula yang mengkritisi.
“Sekalinya demo BEM UI Cuma soal ongkos parker! Receh banget!” tulis Deni Triwardana.
“Level BEM UI hanya peduli masalah parker, ditengah masyarakat masih banyak isu yg perlu diperhatikan seperti kasus kematian 700 KPPS pemilu 2019, kasus Novel Baswedan dan masih banyak lagi,” kata Dhanu Christianto.
Sementara itu akun twitter @MirandaKerr_RP berusaha menjelaskan kepada warganet bahwa BEM UI juga melakukan aksi-aksi dengan tema nasional.
Maret 2019, Menolak Wacana Keterlibatan TNI-Polri ke ranah sipil
April 2019, Memperingati 2 tahun kasus Novel Baswedan
Mei 2019, Aksi kemanusiaan mengawal pemilu serentak 2019 bersama Aliansi BEM SI.
“Terkadang yang gw sayangkan adalah berita tentang aksi-aksi ini gak banyak di-up sama media. Jadi kesannya kayak mereka belum bergerak,” ujar akun MirrandaKerr_RP
(eas)