BEKASIMEDIA.COM – Di Kabupaten Bekasi, Partai Nasdem bermasalah dengan adanya dugaan penggelembungan suara caleg DPR RI di Kecamatan Tambun Selatan. Namun ternyata itu tak seberapa jika dibandingkan dengan dugaan penggelembungan suara yang terjadi di PPLN Malaysia.
Sebelumnya, ramai kasus surat suara tercoblos. Dalam video yang beredar, yang dicoblos adalah Davin Kirana, caleg Partai Nasdem nomor 2 Dapil Jakarta II (Jakarta Selatan dan Luar Negeri). Davin adalah putera Rusdi Kirana, pengusaha transportasi udara yang diangkat Presiden Joko Widodo jadi dubes Malaysia.
Pasca ramai kasus surat suara tercoblos itu, pihak KPU RI maupun Bawaslu tidak mencoret Davin Kirana tetapi memutuskan untuk PSU atau Pemungutan Suara Ulang untuk kertas suara yang dikirimkan lewat pos.
Penghitungan suara dalam rangka Pemungutan Suara Ulang Pos di Kuala Lumpur sedang berlangsung Kamis (16/5/2019) namun mengundang kecurigaan banyak pihak saat dilakukan penghitungan.
“Pada awalnya dihitung sebanyak kurang lebih 22807 surat suara. Dan secara mengejutkan Partai No. 5 dan caleg No 2 yaitu Davin Kirana mendapatkan suara sebanyak paling tidak 16000 suara. Sebuah ‘prestasi’ yang sangat mengejutkan dan juga mengundang kecurigaan dari banyak pihak,” Ungkan Ketua PIP PKS-Malaysia, Ali Sophian dalam rilis yang diterima bekasimedia.com, Jumat (17/5/2019).
Ali Sophian menyoroti penggerebekan surat suara di wilayah Kajang dan Bangi, nama Davin Kirana ini disebut-sebut juga sebagai pihak yang terkait dan secara jelas disebutkan namanya dalam peristiwa tersebut oleh Panwaslu LN.
“Dengan track record seperti itu, jelas kecurigaan terarah dan sewajarnya juga mendapatkan perhatian yang lebih seksama,” ungkapnya.
Ali Sophian juga memaparkan penelusurannya dimana ia menemukan adanya alamat fiktif yaitu di Pekan Sekinchan, dengan pemilih yang mencapai ratusan dan bahkan ribuan, “kemungkinan adanya alamat yang dipergunakan seperti ini ada beberapa. Hal ini dikuatkan dengan temuan Panwaslu yang kami dengar.”
Dengan adanya dugaan penggelembungan suara ini pihak PIP PKS-Malaysia, papar Ali Sophian, meminta PPLN Kuala Lumpur dan Panwaslu Kuala Lumpur untuk mengusut dan mengungkap dugaan keterlibatan Davin Kirana dalam dugaan penggelembungan suara di PSU Pos. Selanjutnya meminta panwaslu untuk mengusut dan menjelaskan adanya penggelembungan serta penggunaan alamat yang tidak benar atau fiktif, seperti di daerah Pekan di Sekinchan.
“Sebelum jelas keberadaan dan validitas surat suara yang ada, kami juga menyatakan menolak keinginan PPLN KL untuk melanjutkan penghitungan atas surat suara sekitar 62 ribu yang kabarnya telah diterima oleh PPLN KL pada hari ini, tanggal 16 Mei 2019. Demikian yang dapat kami sampaikan. Kami merasa sangat prihatin atas kerendahan kualitas PSU di Malaysia ini yang telah menelan milyaran rupiah dana negara dan begitu banyak waktu dan tenaga dari seluruh stakeholder,” pungkasnya.
Tak hanya PKS, caleg partai lainnya juga bersuara atas dugaan kecurangan Partai Nasdem ini, diantaranya Masinton Pasaribu (PDIP), Christina Aryani (Partai Golkar) dan Dato Muhammad Zainul Arifin (PPP).