BEKASIMEDIA.COM – Pengamat politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Dr. Dirgantara Wicaksono menyatakan tingkat partisipasi pemilih pemula atau muda Kota Bekasi diprediksi akan meningkat pada perhelatan pemilu 17 April 2019 mendatang.
Hal itu ia katakan melihat perkembangan informasi dalam sosial media anak muda milenial kota Bekasi semakin intens berinteraksi dengan isu isu politik lokal maupun nasional.
“Hemat saya, masyarakat kota Bekasi khususnya sudah semakin cerdas terutama para pemilih muda. Kita tahu sebelumnya pada pemilu legislatif tahun 2004 lalu sangat rendah tingkat partisipasinya dibawah 50 persen. Namun saat ini saya bisa pastikan pemilih pada pilpres dan pileg 2019 mendatang akan meningkat partisipasinya,” ujarnya kepada bekasimedia.com lewat sambungan telepon, Selasa (26/2/2019).
Dirgantara menjelaskan berdasarkan hasil survei yang dilakukan bagi pemilih pemula, utamanya pelajar di 12 kecamatan di kota Bekasi sudah semakin terlihat, dibuktikan dengan banyaknya konten-konten dan seruan seruan generasi milenial untuk tidak golput dalam ajang pilpres dan pileg serentak tahun ini, selain sosialisi yang dilakukan oleh KPU dan Pemkot Bekasi.
“Banyak sekali yang dilakukan teman-teman milenials sekarang ini menyuarakan dukungannya untuk paslon Capres dan Cawapres pilihan mereka baik dari paslon nomor 1 maupun nomor 2 pada akun akun sosmednya,” terangnya.
Fenomena ini, papar Dirgantara, merupakan sebagai indikator akan meningkatnya pemilih milenial. “Kita bisa ambil secara random masing masingnya, rata rata anak muda di kota Bekasi sudah membicarakan perpolitikan apa belum? meskipun masih sebatas selfie dengan paslon maupun atributnya. Inshaallah pada 17 April besok sudah semakin meningkat pemilih mudanya, terutama generasi milenialnya,” imbuhnya.
Sementara itu, ditanya soal aksi anak muda PKS dalam kegiatan sosialisasi lewat FlashMob DPD PKS Kota Bekasi kemarin (24/2/2019) Dirgantara mengatakan acara flashmob tersebut dinilai sangat bersentuhan langsung dengan masyarakat. “PKS mampu melakukan komunikasi politik dengan akar rumput di masyarakat dan itu sangat efektif.”
Flashmob Politik
“Politik santun Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang diimplementasikan dalam kegiatan sosialisasi lewat aksi FlashMob yang didominasi anak muda PKS merupakan bagian dari pendidikan politik bagi masyarakat kota Bekasi,” imbuhnya.
Dosen Pascasarjana Ilmu Pendidikan ini juga berharap kepada seluruh elemen masyarakat yang ada di kota Bekasi untuk terus melakukan edukasi politik secara massif dan santun serta jangan hanya dilakukan terbatas pada komunitasnya saja, agar dalam pemilu 17 April ini bisa menimbulkan rasa aman dan tidak ada gontok-gontokan.
Dirgantara juga berpesan kepada elit politik PKS disemua levelnya terkait pendidikan politik untuk bisa menghadirkan gerakan bersama yang mengkolaborasikan seluruh kekuatan politiknya, termasuk gerakan arah baru indonesia, terlepas dari persoalan internal guna mensukseskan Capres dan Cawapres yang diusungnya. (dns)