BEKASIMEDIA.COM – Ketua Relawan Tren RK (Pesantren Pendukung Ridwan Kamil) Kota Bekasi, Erie Mutawalli, menyatakan 10 program 100 hari Gubernur Jawa Barat di antaranya Perda pesantren yang menjadi prioritas utama sangat memberikan kegembiraan bagi kalangan kyai, ustadz dan ulama beserta santrinya.
Kepada bekasimedia.com di Pondok Pesantren Annuur, Bekasi Utara, Sabtu (15/9/2018) Erie mengakui naskah akademik Perda Pesantren sudah disusun oleh tim sinkronisasi Kang Emil.
“Perda pesantren yang akan dibuat oleh kang Emil itu nota akademiknya sudah disusun oleh tim sinkronisasi bidang keumatan yang membawahi sub bidang pesanten, zakat, rumah ibadah,” ujarnya.
Sebelum Kang Emil terpilih menjadi Gubernur, Relawan Tren RK jauh sebelumnya sudah ada mewacanakan dan diinstruksikan langsung oleh kang Emil untuk menyusun naskah akademik Perda Pesantren.
Perda pesantren ini diharapkan menjadi payung hukum agar pesantren ini mempunyai regulasi dan legalitas. Ke depannya bukan hanya perda namun ada bantuan yang sifatnya untuk membangun pesantren baik bantuan fisik maupun non fisik termasuk di dalamnya bosda pesantren.
“Alhamdulillah ini menjadi kegembiraan bagi pesantren khususnya pesantren tradisional dan tidak lagi tergantung pada APBD atau lainnya, bisa lebih mandiri apalagi Kang Emil juga mencetuskan program 1 pesantren 1 usaha, nah ini yang saya sebut dengan “beberes” pesantren.” imbuhnya.
Lebih lanjut Eri mengatakan bahwa ada juga hal yang harus diperhatikan kang Emil misalkan honor ustadz langgar, musholla, surau, majelis taklim atau ‘ustadz kampung’ yang perlu ditingkatkan kesejahteraannya, karena mereka ikhlas mengajar tanpa dibayar juga perlu menjadi perhatian, paling tidak ada honor bulanan bagi mereka.
Pesantren memang dinilainya menjadi ujung tombak dalam mencerdaskan bangsa dan negara dalam dimensi keagamaan. Sudah barang tentu pemerintah daerah harus punya andil besar dan juga memikirkan nasib kesejahteraan para pengajarnya juga fisik dan non fisiknya. (Dns)