BEKASIMEDIA.COM – Pengamat politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Dirgantara Wicaksono mengatakan Pilkada 2018 akan diwarnai oleh 3 pasang calon Walikota dan Wakil Walikota Bekasi. Menurutnya perkembangan situasi politik saat ini masih sangat dinamis. Hal itu ia katakan kepada bekasimedia.com lewat telepon selulernya, Selasa, (21/11/2017)
“Untuk Pilkada 2018 kota Bekasi menurut saya sementara akan ada 3 pasangan calon,” ujarnya.
Ketika ditanya terkait PKS yang hingga kini belum menentukan sikap apakah akan kembali bergabung dengan petahana (Golkar) melanjutkan jilid II atau mengusung sendiri kadernya? Dirgantara mengatakan internal PKS belum menentukan pilihan pasti untuk porosnya.
Lebih lanjut Dirgantara mengatakan situasi seperti ini boleh jadi akan memunculkan koalisi poros baru (poros tengah) yang dimotori oleh Solihin (Gus Shol) asal Partai Persatuan Pembangunan apabila Gus Shol tidak diakomodir oleh Rahmat Effendi sebagai pendampingnya.
“Ya, ketika kehadiran Gus Shol tidak diakomodir oleh Pepen, bisa jadi akan membuat poros tengah karena sampai sekarang Pepen belum secara jelas menyampaikan siapa pendampingnya, semua masih berpeluang besar,” sambungnya.
Adapun terkait sekuat apa kemampuan Gus Shol dalam membangun koalisi poros tengah dan partai mana saja yang akan bergabung membentuk papan tengah? Dirgantara menjawab Gus Shol memiliki massa masif tersendiri untuk menandingi Pepen. “Apalagi berdasarkan hasil polling Radio Dakta kemarin Gus Shol menempati urutan teratas calon wakil walikota pendamping Pepen dengan perolehan suara 54 persen dari 4 rivalnya,” ucapnya.
Terlebih kata Dirgantara, politisi muda PPP ini pendatang baru yang tanpa dosa masa lalu, memiliki kans dengan popularitas dan elektabilitas baik di masyarakat. “Kota Bekasi saat ini membutuhkan pembaharuan dengan figur baru kepemimpinan, walaupun memang tetap masih agak sulit untuk bisa menggeser petahana jika tidak memiliki komitmen kuat.” pungkasnya. (Dns)