BEKASIMEDIA.COM – Seorang siswa berkebutuhan khusus dari SMP Intellegentsia Nurul Ilmi Secondary School (INISS) Kota Bekasi berhasil menembus perguruan tinggi negeri (PTN) lewat jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). Siswa yang didiagnosa sebagai penyandang autisme, diterima di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung pada jurusan Bahasa Inggris.
Kepala Sekolah SMP INISS, Basthomi Taher, M.Pd., menyampaikan rasa syukur atas pencapaian ini. “Alhamdulillah, tahun ini siswa kita, yang didiagnosa autisme, qodarullah lolos SNBP ke UPI Bandung. Ini adalah amanah luar biasa dari Allah SWT yang harus kita syukuri,” ujar Basthomi kepada bekasimedia.com Sabtu (21/6/2025).
Menurutnya, mendampinginya selama proses pembelajaran bukanlah hal yang mudah. “Pola pikir ia tentu berbeda dengan anak pada umumnya, tapi dia cukup baik dalam mengikuti jadwal pembelajaran dan sebagian besar materi di sekolah,” tambahnya.
Keterlibatan orang tua juga menjadi kunci keberhasilan. Sekolah menyatakan bahwa dukungan orang tua sangat besar dan konsisten. “Orang tuanya tidak pernah lepas tangan. Semua kebutuhan pendidikan selalu mereka support, termasuk kerja sama dengan pihak sekolah,” lanjut Basthomi.
Saat pengumuman kelulusan SNBP, sempat ada ketidakpercayaan dari pihak keluarga karena menganggap peluangnya kecil. Namun, kenyataan berkata lain. “Orang tuanya sempat tidak percaya. Tapi ketika hasil keluar, mereka sangat bersyukur dan bahagia,” ujar Basthomi. Ia menambahkan bahwa capaian ini membuktikan bahwa tantangan yang dihadapi siswa berkebutuhan khusus bisa dilampaui dengan sinergi yang kuat antara sekolah dan keluarga.
Keberhasilan ini menjadi momen bersejarah bagi SMP INISS, karena menjadi siswa pertama dari kalangan berkebutuhan khusus yang berhasil lolos PTN. Sebelumnya, siswa bernama Mario juga diterima di Universitas Indonesia (UI) jurusan Biologi lewat jalur SNBP berkat nilai rapor yang tinggi.
Kepala SMA INISS Bekasi, Inne Sandewi, turut memberikan pandangannya mengenai pentingnya pendidikan yang adaptif dan relevan. “Saya selalu percaya bahwa anak-anak kita bukan sekadar belajar untuk hari ini, tapi mereka sedang dipersiapkan untuk masa depan yang terus berubah,” katanya.
Menurut Inne, INISS membekali siswa dengan keterampilan abad ke-21, seperti komunikasi, kerja sama tim, berpikir kritis dan kreatif. “Dunia ke depan tidak hanya butuh nilai bagus, tapi juga kemampuan menyampaikan ide, beradaptasi, dan bekerja sama,” tambahnya, mengutip Albert Einstein: “Education is not the learning of facts, but the training of the mind to think.”
Dengan pendekatan pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan, Inne berharap siswa INISS akan tumbuh menjadi generasi yang percaya diri dan mampu menghadapi tantangan masa depan.
Reporter: Denis