BEKASIMEDIA.COM – Terkait polemik rencana kenaikan tarif PDAM Tirta Patriot yang direncanakan awal Maret mendatang, Pengamat Kebijakan Publik Universitas Islam 45 (UNISMA) Bekasi, Ainur Rofiq, menyoroti soal kelimpahan pelanggan baru yang diterima oleh PDAM Tirta Patriot (TP) dari PDAM Tirta Bhagasasi (TB), yang berada di wilayah Kota Bekasi.
“Yang menarik bagi saya adalah Perumda PDAM Tirta Patriot ini mendapatkan limpahan pelanggan dari PDAM Tirta Bhagasasi, terkait wilayah yang sebelumnya dikelola oleh PDAM TB, yang kemudian dipindahkan menjadi milik Kota Bekasi,” ujarnya dalam wawancara dengan bekasimedia.com melalui telepon seluler, Jumat (28/2/2025) sore.
Artinya, meskipun pelanggan lama yang sebelumnya terdaftar di PDAM TB kini beralih ke PDAM TP, terdapat tambahan pelanggan baru.
“Pertanyaannya adalah, apakah jumlah pelanggan tersebut belum mencukupi, sehingga PDAM TP merasa perlu menaikkan tarif? Mengingat pelanggan terbesar PDAM TB adalah yang berada di Kota Bekasi,” katanya.
Ainur Rofiq, yang juga merupakan dosen FISIP UNISMA, menambahkan bahwa fenomena ini berkaitan dengan transparansi keuangan PDAM TP. “Karena limpahan pelanggan yang sangat besar, saya rasa hal ini perlu diperhatikan lebih lanjut,” tegasnya.
Menurutnya, meskipun Perumda PDAM TP berorientasi pada keuntungan, mereka tetap memiliki tanggung jawab untuk memberikan pelayanan yang baik. “Mereka tetap mencari keuntungan, tetapi tidak boleh mengabaikan fungsi pelayanan kepada masyarakat.”
Berbeda dengan Perseroda yang lebih cenderung berorientasi pada profit dengan adanya saham investasi, Perumda PDAM TP masih mengandalkan kepemilikan pemerintah daerah yang setiap tahunnya menyuntikkan modal dana investasi.
“Memang ini menjadi persoalan yang kompleks, apalagi dengan adanya kelimpahan pelanggan dari PDAM TB ke PDAM TP. Hal ini harus dihitung secara cermat. Pemasukan dari pelanggan Kota Bekasi, jika masih dikelola oleh PDAM TB, merupakan sumber pendapatan yang cukup besar dan harus dipelihara serta dilayani dengan sebaik-baiknya,” pungkasnya.
Dikutip dari tirtabhagasasi.co.id pada 8 Desember 2022 dan 7 Februari 2023, Kedua pimpinan daerah telah menandatangani pemisahan dan penyerahan aset. Sementara berita acara serah terima aset dan pegawai dilaksanakan Rabu (15/2/2023) antara kedua Direksi PDAM dan disaksikan Sekda Kabupaten Bekasi Dedy Supriyadi dan Plh Sekda Kota Bekasi Junaedi,
Selain aset, ada sekitar 19.000 pelanggan dan 74 karyawan yang turut diserahkan. Diharapkan, dengan penyerahan aset pasca pemisahan kepemilikan PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi, pelayanan air bersih kepada masyarakat dapat ditingkatkan. Kini, Pemkab Bekasi adalah pemilik tunggal PDAM Tirta Bhagasasi. (Denis)