BEKASIMEDIA.COM – KOTA BEKASI – Calon Wali Kota Bekasi Tri Adhianto menggelar kegiatan untuk pemilih muda bertajuk, “Tanya-Tanya Mas Tri.” Kegiatan ini terbuka untuk umum dengan pendaftaran reservasi diunggah ke media sosial. Telah terlaksana di Coffe & Eatry Jatiasih, Minggu (27/10/2024) kemarin. Bagaimana tanggapan anak muda Bekasi terhadap kegiatan ini, positif atau negatif?
Ulasan jujur dari anak muda Bekasi dengan akun @yooteyo viral di media sosial X atau twitter. Hingga Senin (28/10/2024) sore, ulasannya telah menjangkau 270 ribu orang lebih, disukai seribu akun lebih dan dikomentari oleh banyak warganet yang kemungkinan besar pemilih muda Bekasi. Umumnya menyatakan kekecewaan.
Ia mengatakan mendapatkan informasi kegiatan ini dari twitter. Sebagai anak muda yang bekerja di sektor Pembangunan ia tertarik datang ke acara kampanye seperti ini. Kemudian ia membagi ulasan berdasarkan dua hal, kualitas penyelenggaraan dan substansi kegiatan.
Pertama, kualitas penyelenggaraan menurutnya sudah merefresentasikan anak muda karena digelar di café yang cukup bagus dan peserta mendapatkan minuman dan snack gratis. Hanya saja ia sedikit kecewa karena acara tidak sesuai jadwal, yang direncanakan mulai pukul 14.00 WIB, ternyata baru dimulai pukul 15.00 WIB. “Jangan biasakan telat dan menipu waktu. Jangan membiasakan jam karet. Biasakan tepat waktu, apalagi kampanye begini dan bawa-bawa anak muda,” ujarnya.
Selanjutnya, ternyata yang datang ke kegiatan ini sedikit. Menurutnya lebih banyak simpatisan dan panitia acara dibandingkan dengan peserta yang benar-benar independen.
Kedua, tentang substansi kegiatan. Dari ulasan yang ia tuliskan, kegiatan ini sangat mengecewakan. “tidak ada pemaparan visi-misi dan program. Agak lucu aja, kampanye tapi tidak memaparkan apa-apa, tapi langsung ke pertanyaan online,” katanya.
Ia juga kecewa karena tidak mendapatkan kesempatan untuk bertanya. Pertanyaan diatur oleh penyelenggara, yang pertama dari pertanyaan yang katanya melalui google form, selanjutnya pertanyaan dari online di twitter dan yang ketiga baru pertanyaan dari peserta di café tersebut.
Menurutnya pertanyaan dari google form hanya pertanyaan normatif begitu juga pertanyaan dari warganet twitter dipilihkan yang normatif. Selanjutnya pertanyaan dari peserta di café hanya gimmick atau trik semata. Penanya pertama dari seseorang yang mengenakan rompi OJOL namun disinyalir penanya tersebut bukan OJOL melainkan anggota DPRD Kota Bekasi. “Penanya pertama lho. Padahal kondisi banyak yang angkat tangan. Masa belum apa-apa udah gimmick? Ojol pake kemeja putih aja aneh, next bapak anggota legislatif kota Bekasi, saran aja bawa baju kaos. Ia ini aleg (DPRD), siapa namanya? Nanti kita ngobrol!”
Sampai sini, bagaimana tanggapan pembaca?