BEKASIMEDIA.COM – Direktur Eksekutif ETOS Indonesia Institute, Iskandarsyah mempertanyakan hasil survei Pilkada Kota Bekasi yang mengunggulkan Tri Adhianto sebagai bakal calon wali kota Bekasi. Menurutnya, publik wajar meragukan kredibilitas hasil survei tersebut karena indikatornya tidak berbanding lurus dagan hasil perolehan suara pilpres maupun pemilu legislatif.
Sebagaimana diketahui, Tri Adhianto adalah ketua DPC PDI Perjuangan Kota Bekasi, namun dibawah kepemimpinan Tri Adhianto, suara PDI Perjuangan anjlok di pemilu legislatif 2024 dan pasangan capres yang diusung yaitu Ganjar Pranowo-Mahfud MD keok di Kota Bekasi.
“Artinya, dalam realitas politik, sesungguhnya Tri Adhianto tidak serius menjalankan perintah partai untuk memenangkan pileg dan pilpres. Tri hanya mau bekerja untuk kepentingan pribadinya saja,” kata Iskandar dalam keterangan tertulisnya, Rabu (3/7/2024).
Menurutnya, penurunan kursi PDIP di DPRD Kota Bekasi dari 12 menjadi 8 kursi menjadi catatan serius ketidakmampuan Tri Adhianto menunaikan amanah.
“Liat saja, saat pileg dan pilpres gerakan politik Tri terkesan normatif bahkan sangat biasa. Maka sangat wajar jika Ganjar-Mahfud kalah telak di Kota Bekasi,” ucapnya.
Meski tak mampu bekerja dengan baik di kontestasi pileg dan pilpres, Tri Adhianto dikabarkan jor-joran menggelontorkan anggaran sangat besar dangan menyumbang hewan qurban dan spanduk spanduk pencitraan. Hal ini dilakukan jelang survei internal PDI Perjuangan Jawa Barat.
“Coba saja cek sound ke grassroot, seberapa besar kekecewaan kader terhadap Tri sebagai nahkoda partai banteng moncong putih itu yang gagal total memenangkan PDIP di pileg dan pilpres,” pungkasnya.