BEKASIMEDIA.COM – Pj Bupati Banyumas, Hanung Cahyo Saputro menyambut baik kedatangan tim Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) DPD PKS Kabupaten Banyumas dalam agenda audiensi di kantornya pada Senin, (1/7/2024).
Hanung mengapresiasi komunikasi dan kerjasama yang baik ini. Pj Bupati juga menyatakan sepakat dengan paparan yang disampaikan oleh BPKK PKS bahwa segala persoalan bermuara pada keluarga.
“Baru saja saya menerima siswa lulusan SMA berprestasi, ada 4 anak yang luar biasa, salah satunya dari SMA 3 yang diterima di 12 PTN dalam dan luar negeri sekaligus, saat saya bertanya, ternyata dia selalu menyampaikan semua persoalan dan meminta maaf kepada bapak ibunya setiap hari. Jadi balik lagi ke keluarga,” ujarnya.
Kemudian ia juga menjelaskan bahwa kasus narkoba di Banyumas di urutan ke-3 se Jawa Tengah setelah Semarang dan Solo, HIV nomer 2 setelah Semarang.
“Metode penyaluran nggilani, kalo di tempat lain melalui sex laki perempuan kalau di Banyumas melalui hubungan sesama jenis (LGBT). Semua itu karena lemahnya perhatian dan pengasuhan di keluarga,” ungkap Hanung.
Menurutnya, Pemda, LSM, TNI, Polri, Perguruan Tinggi sudah bergandengan tangan untuk menyelesaikan problematika ini.
“Bahkan nanti BPKK PKS kita bisa libatkan untuk menyelesaikan semua ini. Saya sepakat semua kuncinya di hulu, yaitu keluarga. Keluarga dengan kekuatan ideologi, ekonomi dan budaya yang kuat menjadi harapan kita bisa menyelesaikan semua persoalan yang ada,” imbuhnya.
Disamping itu, kebutuhan gizi keluarga juga harus terpenuhi dan negara wajib menanggungnya. Kebutuhan pangan merupakan sektor penting, rumah layak huni, pekerjaan bagus, negara harus turun. Basis keluarga itu penting.
Pola pembangunan juga harus berbasis keluarga. SDM dan kualitas pendidikan menjadi penting. Kemiskinan berbanding lurus dengan tingkat pendidikan. Kebodohan akan berkorelasi dengan persoalan sosial lainnya, kesehatan, ekonomi, katanya.
“Pondasi pembangunan harus berbasis keluarga. Nilai budaya harus dikuatkan. Keluarga mampu memenuhi kebutuhan sendiri, substitusi kebutuhan pangan, pengganti beras. Bodin, suweg, tales dan lain-lain. Basis keluarga bisa nanem sendiri. Ternak ayam sendiri kebutuhan protein terpenuhi. Serat dan vitamin dari buah di kebun. Pepaya, gambas, timun, bayam,”
“Ketahanan keluarga harus dibangun. Siapkan anggaran untuk itu, konsepnya keluarga harus paham dalam goncangan apapun pangan sudah kuat,” lanjut Hanung.
Ketua BPKK DPD PKS Banyumas, Atik Luthfiyah dalam audiensinya menyampaikan harapannya bisa bersinergi dengan pemerintah daerah dan stakeholder terkait berbagai persoalan yang terjadi di keluarga dan masyarakat Banyumas yang harus diselesaikan bersama.
“Kita punya harapan visi dan persepsi yang sama bahwa problematika apapun berhulu dan berhilir pada keluarga, basis kebijakan yang diambil oleh pemangku kepentingan (stakeholder) adalah basis keluarga, berupa kegiatan dan dukungan anggaran sangat mendasar,” katanya.
Menurut politisi senior perempuan PKS ini, permasalahan yang muncul biasanya diselesaikan cuma sekedar saja seperti pemadam kebakaran, saat kejadian saja dan tidak menyentuh kepada persoalan di hulu. “Kami berharap terus didorong oleh stakeholder dan pemangku kebijkan berpihak pada masyarakat melalui ketahanan keluarga,” papar Atik.
Atik menjelaskan kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Keluarga Nasional (Harganas), menjadi upaya sinergi program kerja BPKK selaras dengan program pemerintah daerah dalam upaya menjaga ketahanan keluarga.
Senada dengan Ketua DPD PKS Banyumas, Setya Arinugroho yang ikut hadir menyampaikan program BPKK PKS Banyumas harus bersinergi dengan apa yang disampaikan Pj Bupati Banyumas. (Tanti)