BEKASIMEDIA.COM – Sudah 20 hari Taufik (57) dirawat di RSUD Kota Bekasi akibat kesulitan bernapas. Saat ditemui oleh Jamkesnews pada Minggu (30/04), Taufik yang masih menjalani rawat inap di RSUD Kota Bekasi mengatakan bahwa kondisinya sudah jauh membaik daripada sewaktu pertama kali masuk. Meski demikian, ada Water Sealed Drainage (WSD) yang terpasang di dadanya karena masih ada cairan yang mengendap di dalam paru-parunya. Menurut dokter, cairan tersebut sudah mengendap dalam jumlah yang banyak.
Mengawali ceritanya, Taufik menuturkan bahwa ia divonis menderita efusi pleura yang merupakan kondisi di mana terdapat cairan abnormal di dalam rongga yang melapisi paru-paru dan dinding dada. Adapun gejala yang dialami Taufik adalah batuk yang berkepanjangan dan sesak napas.
“Awalnya saya mengalami batuk yang berkepanjangan dan tidak kunjung sembuh, kemudian diikuti dengan rasa sesak untuk bernapas. Setelah didiagnosa lebih lanjut, ternyata hal tersebut dikarenakan terdapat cairan di paru-paru saya untuk mengeluarkan dua liter cairan yang mengendap itu,” jelas Taufik yang kesehariannya bekerja sebagai penjaga gelanggang olahraga.
Taufik menceritakan bahwa dirinya merupakan peserta JKN segemen Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN yang iurannya dalam Program JKN telah ditanggung oleh pemerintah. Dirinya juga mengucapkan terima kasih kepada rumah sakit yang telah membantu penyembuhan penyakitnya dan juga kepada BPJS Kesehatan yang menyelenggarakan Program JKN sehingga ia bisa dengan nyaman menjalani pengobatan tanpa dikenakan iur biaya.
“Saya sangat berterima kasih atas layanan kesehatan yang diberikan oleh rumah sakit dan juga penjaminan yang diberikan oleh BPJS Kesehatan. Sebagai seorang penderita penyakit kronis paru-paru, saya membutuhkan perawatan kesehatan yang berkelanjutan dan biaya yang cukup besar. Dengan adanya Program JKN, saya merasa terlindungi secara finansial dan dapat mengakses layanan kesehatan yang berkualitas,” tuturnya.
Pengalaman dalam menjalani perawatan tersebut pun dirasakan oleh Taufik jauh dari stigma yang beredar di masyarakat bahwa pasien BPJS Kesehatan akan dipersulit dan tidak dilayani secara maksimal. Sebaliknya, Taufik justru merasa pelayanan kesehatan yang didapatkan sangatlah berkualitas dan memuaskan. Bahkan selama dirawat Taufik tidak mengalami kesulitan sedikit pun.
“Perawatan dan pelayanan kesehatan yang saya dapatkan di rumah sakit sangatlah bagus dan memuaskan. Tindakan yang dilaksanakan juga lancar-lancar saja dan rasanya tanpa membedakan antara pasien BPJS Kesehatan maupun pasien lainnya. BPJS Kesehatan juga memberikan manfaat yang signifikan bagi kesehatan saya. Saya dapat mengakses obat-obatan dan peralatan medis yang saya butuhkan tanpa iur biaya. Selain itu, saya juga mendapatkan akses ke program-program pengobatan dan penyuluhan kesehatan yang sangat membantu dalam mengelola kondisi kesehatan saya,” jelasnya.
Tak lupa, Taufik juga sangat bersemangat untuk mengajak rekan, keluarga serta masyarakat lainnya terkait pentingnya mendaftar ke dalam Program JKN. Dirinya juga siap untuk menginformasikan pengalamannya dalam mengakses fasilitas kesehatan untuk dalam penyembuhan penyakitnya. Taufik juga menyarankan kepada masyarakat tidak mampu untuk bisa mendaftar menjadi peserta yang menjadi tanggungan pemerintah, sehingga dapat memiliki jaminan kesehatan yang berkualitas.
“Saya sangat merekomendasikan Program JKN kepada siapa pun yang membutuhkan layanan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas. Saya sendiri berencana untuk merekomendasikan dan menginformasikan kemudahan Program JKN tersebut kepada keluarga maupun rekan-rekan yang saya anggap sesama orang tidak mampu sama seperti saya. Karena saya anggap manfaat program ini sangatlah besar, terutama bagi kita orang-orang yang susah secara finansial,” tutupnya. (BS/pm).