BEKASIMEDIA.COM – Sekretaris Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS), Ayung Sardi Dauly menanggapi soal pemberitaan bangkrutnya 93 SD Negeri di Kota Bekasi, ia menyatakan bukan bangkrut tapi di tinggal peminatnya.
Ayung menjelaskan selama kurun waktu 26 Tahun Pemerintah Kota Bekasi khususnya Dinas Pendidikan (Disdik) hanya fokus membangun fisik tanpa memperhatikan kualitas dan mutu pendidikan.
“Karena pembangunan fisik kan proyek pasti ada apa-apa nya, sehingga menghabiskan anggaran APBD. Sementara, pajak juga di dapat dari sekolah swasta namun tidak mendapat perhatian dari Pemda. Menurut saya ini mungkin karma baru 26 tahun usia pemerintahan Kota Bekasi sudah Menutup 93 SDN,” ujarnya kepada bekasimedia.com lewat pesan singkat WhatsApp nya, Jum’at, (9/6/2023).
BMPS juga meyakini kedepan akan terjadi pula pada SMP Negeri yang saat ini sedang dipaksakan secara masif untuk memperbanyak Unit Sekolah Baru (USB) walaupun harus melanggar aturan dan tidak memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM).
“Kami BMPS memberikan solusi biarkan masyarakat yang membangun pendidikan agar berkualitas seperti yang sudah terbukti selama ini. Pemerintah tinggal membuat regulasi dan kebijakan serta memberikan sedikit bantuan agar APBD tidak terbuang sia-sia,” katanya.
Ditanya soal peran DPRD Kota Bekasi dalam hal ini mitra kerja komisi 4 sebagai fungsi pengawasan Ayung mengatakan selama pendidikan dijadikan bancakan politik maka akan selalu terjadi demikian. “Karena Pemerintah dan DPRD hanya berfikir sesaat dikala mereka berkuasa dan menjabat tidak berfikir jangka panjang,” pungkasnya. (Denis)