BEKASIMEDIA.COM – Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Kota Bekasi mempertanyakan sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) Tahun 2022 yang bersumber dari Pacuan Kuda, Kendaraan Bermotor dan permainan Ketangkasan. Ketua KAMMI Kota Bekasi Rahmad Dani memberikan keterangan kepada awak media, Rabu (15/3/2023).
“Kami menemukan ada kejanggalan dalam PAD Kota Bekasi di akhir tahun 2022, ada pendapatan dari pajak hiburan yaitu dari pacuan kuda, kendaraan bermotor dan permainan ketangkasan. Karena sepengetahuan kami tidak ada pacuan kuda di Kota Bekasi dan selama Pandemi sampai akhir tahun 2022 tidak pernah ada event lomba kendaraan bermotor,” ujar Rahmad Dani.
Selain mempertanyakan sumber PAD tersebut, Dani juga mempertanyakan jumlah nominal yang didapatkan dari pajak tersebut.
“Jika yang dimaksud Pajak Hiburan Pacuan Kuda, dimana letak arena pacuan kuda di kota Bekasi? Jika untuk hiburan kendaraan bermotor adalah arena motor ATV serta permainan ketangkasan ini adalah permainan yang ada di mall atau sejenisnya, saya rasa angka pajaknya pun tidak mungkin bisa mencapai miliyaran karena pajak hiburan dari pertandingan olahraga saja yang dimana stadion Patriot Chandrabaga dijadikan markas Persija yang menghadirkan puluhan ribu penonton hanya menghasilkan Pajak kurang dari satu (1) miliyar saja, lantas dari mana PAD itu didapatkan oleh Bapenda Kota Bekasi?” ucap Dani.
Ia juga mengatakan akan segera mengirimkan surat ke beberapa pihak untuk membuka secara transparan sumber PAD yang berjudul Pacuan kuda, Kendaraan Bermotor dan permainan ketangkasan yang mendapat penghasilan yang sangat besar.
“Kami akan segera berkirim surat ke Dispora untuk mempertanyakan dimana lokasi pacuan kuda di Kota Bekasi karena ini berkaitan dengan olahraga, selain itu kami juga akan bersurat ke Bapenda untuk membuka secara transparansi dari mana sumber PAD tersebut dengan angka yang cukup fantastis serta kami juga akan bersurat ke Plt Wali kota sebagai pimpinan tertinggi Kota Bekasi untuk segera mengklarifikasi ke publik sumber PAD tersebut karena ini akan memunculkan banyak spekulasi yang bisa menyebabkan opini negatif masyarakat dimana ada tertera pacuan kuda, kendaraan bermotor dan permainan ketangkasan. Selama ini masyarakat tidak pernah mengetahui lokasi persis sumber PAD tersebut,” tutup Dani. (*)