Kaligrafi Indonesia
Bangsa Indonesia sudah sedari dulu sangat menyukai seni rupa, hal itu bisa dilihat dan dibuktikan baik dari ukiran-ukiran di bangunan seperti terdapat pada candi, motif yang tertuang di kain batik, ornamen pada rumah-rumah tradisional Indonesia dan masih banyak lagi.
Kaligrafi di Indonesia ada berbarengan dengan masuknya agama Islam. Maka tidak dapat terpisahkan antara kaligrafi dan dakwah Islam itu sendiri. Kaligrafi bertentuk tulisan Arab hijaiyah yang ditulis dengan indah biasanya berisikan ayat-ayat Al-Qur’an, sya’ir-sya’ir, maupun kalimat berbahasa Arab biasa. Terdapat banyak jenis-jenis kaligrafi Arab (khat) dan masing-masing jenisnya memiliki keindahannya sendiri.
Kaligrafi sekarang dapat dipelajari di sekolah, tempat kursus kaligrafi Al-Qur’an, dan di pondok pesantren kaligrafi Al-qur’an. Di sana banyak lahir kaligrafer-kaligrafer handal Indonesia yang bisa menampilkan karyanya dan bersaing di tingkat mancanegara.
Kaligrafi sebagai Industri Kreatif
Seperti yang terdapat pada website kemenag.go.id saat meliput lomba MTQ Nasional di Medan, menurut Khoeruddin yang juga menjabat Direktur Penerangan Agama Islam, Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kemenag RI lomba kaligrafi golongan kaligrafi kontomporer tidak hanya sekedar keindahan melainkan juga layak menjadi industri kreatif seni Al-Qur’an di Indonesia.
Dukungan dari pemerintah pastinya sangat dinanti dan diharapkan oleh para penggiat seni, bukan hanya menyelenggarakan lomba kaligrafi saja, para kaligrafer juga berharap ada dukungan dan wadah sebagai tempat mereka dalam mengembangkan profesinya sebagai seniman.
Sepertinya Indonesia dapat melihat Korea Selatan dalam hal mengenalkan industri kreatif mereka ke kancah internasional. Sebagaimana yang ditulis dalam buku Korean Cool, mengatakan bahwa ada dukungan dari pemerintah dalam keberhasilan industri kreatif di Korea Selatan, karena bagi mereka apabila satu sektor dapat baik dan berkembang, maka akan berpengajuh kebaikan juga pada sektor yang lain. Jadi apabila masyarakat maju dalam industri kreatifnya, maka Negara pun akan ikut maju. Dan sekarang dapat kita lihat Korea Selatan seperti apa.
Menteri kordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyambut baik komitmen para milenial pelaku usaha kreatif dalam membantu pemerintah mengembangkan Industri Kreatif tanah air. “Industri Kreatif merupakan salah satu sektor yang diharapkan bisa menjadi penopang pertumbuhan ekonomi nasional,” katanya. (ekonomi.bisnis.com)
Pemahaman Masyarakat Awam
Banyak masyarakat yang mengetahui bahwa kaligrafi adalah seni, tetapi kurangnya pemahaman masyarakat terkait pegiat seni sebagai profesi. Banyak dari masyarakat yang berharap pekerjaan di perkantoran, maupun menjadi pegawai negeri sipil yang memiliki gaji tetap. Dan tidak sedikit dari masyarakat yang menganggap seni sebagai hobi semata, dan pengalaman mendapatkan Project Thank You pasti pernah dialami setiap kaligrafer.
KESIMPULAN
Bukan hal yang tidak mungkin menjadikan kaligrafi sebagai salah satu yang dapat ikut serta memajukan industri kreatif di Indonesia, terbukti dari banyaknya kaligrafer Indonesia yang pentas di kancah internasional, maupun kaligrafer yang menorehkan karyanya disetiap penjuru nusantara baik berupa lukisan maupun hiasan di masjid-masjid. Dan juga sudah banyak Master Kaligrafi nasional yang turut serta berpartisipasi dalam kemajuan kaligrafi di Indonesia.
Pemerintah yang mendukung dan masyarakat yang tekun merupakan kombinasi yang baik untuk sama-sama memajukan industri kreatif di Indonesia.
Mungkin orang akan terkaget-kaget bila disodorkan harga dari sebuah seni, tapi jika kita lihat apa yang sebelumnya harus dilalui oleh seorang kaligrafer, berapa banyak waktu yang dibutuhkan sampai ke titiknya sekarang, bagaimana proses yang harus dilalui, kita akan paham dengan sendirinya.
Oleh: Silda Ihda
Anggota FLP Bekasi