BEKASIMEDIA.COM – Hasil Survei Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA), selain merilis tingkat kepuasan warga akan kinerja Pemkot Bekasi juga menunjukkan elektabilitas nama beberapa tokoh yang digadang-gadang bisa maju pada Pilkada mendatang. Ada beberapa nama tokoh yang muncul dari hasil survei antara lain Tri Adhianto (wakil wali kota Bekasi), Chairoman J. Putro (Ketua DPRD Kota Bekasi), Muhamad Gunawan (Ketua Kadin kota Bekasi), Ade Puspita Sari (Aleg Provinsi) dan Mahfuz Abdurrahman (Aleg DPR RI).
“Pada Top of Mind, Wakil Wali Kota Tri Adhianto mengungguli semua kandidat dan meraih 33,74 persen jika Pilkada dilakukan hari ini. Kemudian disusul oleh Chairoman J Putro, Ketua DPRD Kota Bekasi yang mendapatkan 26,95 persen dan Ade Puspita Sari, Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat yang mendapatkan 17,33 persen,” tutur Herry Mendrofa, Direktur Eksekutif CISA dalam keterangan persnya, Jumat (21/5/2021).
Selain itu ada nama Muhammad Gunawan (Ketua Kadin Kota Bekasi) yang meraih 9,88 persen serta Anggota DPR-RI dari PKS Mahfudz Abdurrahman yang mendapatkan 4,11 persen.
Pengamat politik Adi Susila menyatakan munculnya nama-nama para calon kepala daerah kota Bekasi yang akan datang dalam survei merupakan hasil dari kerja-kerja mesin partai di sosial media. “Dugaan saya mereka menggunakan busur-busur di Medsos, Pak Tri seorang pejabat yang sering muncul di publik,” ujarnya, saat dihubungi, Jumat (28/5/2021).
Sedangkan, Chairoman Joewono Putro, ketua DPRD Kota Bekasi dikenal sebagai sosok kader PKS.
“Saya sebagai orang luar melihatnya mungkin karena mesin partai. PKS ini termasuk partai yang solid kalau ada pimpinannya yang disurvei saya yakin seluruh jaringan PKS bergerak,” imbuhnya.
Sementara Ade Puspita Sari menurut Adi Susila, beliau mempunyai modal sosial karena pernah berkampanye saat Pileg dan itu menjadi modal untuk dikenal masyarakat minimal konstituennya.
Penarikan sampel survei sendiri dilakukan dengan menggunakan metode Multistage Random Sampling serta melakukan uji validitas melalui recheck dan reconfirm di 20,5 persen dari data 900 responden.
“Survei ini dilakukan melalui wawancara langsung dengan menerapkan protokol kesehatan antara Surveyor dan Responden yang menarik sampel dengan menggunakan metode Multistage Random Sampling serta menerapkan uji validitas,” pungkas Herry Mendrofa. (Denis)
