BEKASIMEDIA.COM – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap dua politisi Partai Golkar Jawa Barat dan langsung ditetapkan sebagai tersangka. Hal ini disampaikan dalam konferensi pers di Gedung KPK Jakarta dan disiarkan langsung secara daring melalui berbagai kanal media sosial KPK, Kamis (15/4/2021).
Dari kedua politisi Partai Golkar yang ditangkap tersebut, salah satunya berasal dari Kota Bekasi yaitu Siti Aisyah Tuti Handayani.
Siti Aisyah Tuti Handayani adalah putri dari Wali Kota Bekasi periode 2003-2008 Akhmad Zurfaih. Selama ini ia digadang-gadang bakal meneruskan trah ayahnya di masa lalu.
Siti Aisyah Tuti Handayani lahir di Bekasi, 22 Juli 1979. Lulus SD Negeri Jatiasih tahun 1991, SMP Negeri 1 Bekasi tahun 1994, SMA Negeri 2 Bekasi tahun 1997, S1 Universitas Padjajaran tahun 2003, S2 Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Mandala Indonesia di 2005, dan S3 di Universitas Padjajaran.
Di bidang politik juga, Siti Aisyah Tuti Handayani merintisnya dari bawah. Dimulai dengan menjabat sekretaris Pimpinan Kecamatan (PK) Partai Golkar Kecamatan Jatiasih tahun 2003-2004, Ketua KPPG Partai Golkar Kecamatan Jatiasih pada 2003-2008, Ketua PK Partai Golkar Kecamatan Jatiasih pada 2004-2008.
Pada Pemilu 2004, Siti Aisyah Tuti Handayani menjadi caleg dan lolos menjadi Anggota DPRD Kota Bekasi Fraksi Golkar. Sempat terhenti di 2009, Siti Aisyah kembali lagi di Pemilu 2014 dan lolos menjadi Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat.
Kasus Korupsi
Siti Aisyah Tuti Handayani ditetapkan sebagai tersangka bersama dengan politisi Golkar lainnya yaitu Ade Barkah dalam kasus dugaan suap bantuan keuangan dari Provinsi Jawa Barat kepada Pemerintah Kabupaten Indramayu tahun anggaran 2017 sampai 2019.
Ade Barkah Surahman diduga kuat turut menikmati aliran duit suap sebesar Rp750 juta yang langsung diberikan terdakwa Carsa AS (pihak swasta). Sedangkan Siti Aisyah Tuti Handayani ditahan KPK, karena diduga kuat turut menikmati uang suap dalam kasus tersebut mencapai Rp1,50 miliar.
Ade Barkah sendiri adalah Ketua Partai Golkar Jawa Barat sebelum digantikan Ace Hasan Syadzily (plt). Posisinya di DPRD Jawa Barat juga kuat. Ia menjadi Wakil Ketua DPRD dari Fraksi Golkar dua periode sekaligus, 2014-2019 dan 2019-2024.