BEKASIMEDIA.COM

Menu

Mode Gelap
Heri Sholihin Menang, Kota Bekasi Punya Wali Kota Baru Soal Kisruh Data PKH Ini Penjelasan, Anggota DPRD Enie Widhiastuti Ketua Fraksi PKS Kota Bekasi Terkait TKK Minta Pemkot Lakukan Langkah Ini Bawaslu Kota Bekasi Ingatkan di Masa Sosialisasi Para Caleg dan Partai Pahami Aturan yang Berlaku Islamic Book Fair 2023: Memperkenalkan Buku sebagai Pilar Peradaban

Berita Terbaru · 29 Jun 2020 14:50 WIB ·

“152 TKA China Masuk Lagi, Kemnaker Ingkar Janji”


 “152 TKA China Masuk Lagi, Kemnaker Ingkar Janji” Perbesar

BEKASIMEDIA.COM  — Anggota Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati menyayangkan tetap masuknya 152 tenaga asing asal China ke Konawe, Sulawesi Tenggara di tengah-tengah Pandemi Covid-19 yang belum usai.

Kekecewaan Mufida berasalan, sebab dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IX dengan Kementerian Ketenagakerjaan pada 6 Mei 2020 disepakati salah satu hasil kesimpulan rapat adalah menunda sementara masuknya tenaga kerja asing ke Indonesia selama Pandemi Covid-19.

“Sekarang status Pandemi Global belum dicabut dan status bencana nasional juga masih diterapkan tetapi pemerintah mengizinkan masuknya tenaga kerja asing ke Indonesia dengan berbagai polemik yang mengiringinya,” kata Mufida dalam keterangannya di Jakarta, Ahad (28/6/2020).

Mufida menyebut, dalam poin-poin kesimpulan RDP tersebut, semangat yang hadir adalah memastikan hak-hak pekerja di Tanah Air terpenuhi dan mengawal hak Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang harus dipulangkan ke Tanah Air karena Pandemi Covid-19.

“Pandemi ini menyebabkan gelombang PHK di Tanah Air, ditambah saudara-saudara kita Pekerja Migran Indonesia harus dipulangkan ke daerah asal karena Covid-19. Artinya banyak anak bangsa yang kehilangan pekerjaan dan menjadi pengangguran akibat Pandemi. Kita ingin memprioritaskan mereka tapi ironisnya Tenaga Kerja Asing justru yang diberi kesempatan mendapatkan pekerjaan di negeri ini,” papar Mufida.

Selain soal kesempatan kerja, kedatangan Tenaga Kerja Asing yang dihentikan sementara guna mencegah kembali merebaknya penyebaran Covid-19 kasus impor.

“Negara lain yang sudah selesai gelombang pertama kemudian mengalami gelombang kedua karena imported Cases. Indonesia puncak gelombang pertama saja belum. Jadi kita bertanya, bagaimana status kesehatan TKA China yang diizinkan masuk ke Indonesia ini?” ungkap anggota Fraksi PKS DPR RI ini.

Mufida juga meminta Pemerintah memperhatikan aspirasi yang berkembang di masyarakat. Penolakan warga terhadap kedatangan 152 TKA China, ungkap Mufida, adalah satu dari sekian banyak polemik yang muncul soal kedatangan Tenaga Kerja Asing.

“Masyarakat, Ombudsman dan banyak pihak sudah memberikan penegasan soal penolakan Tenaga Kerja Asing selama Pandemi. Kami di DPR sebagai lembaga tinggi negara juga sudah memberikan rekomendasi resmi tentang moratorium ini tanpa diindahkan Pemerintah. Kita tidak anti Tenaga Kerja Asing tapi saat ini jutaan anak bangsa lebih membutuhkan pekerjaan di tengah sulitnya ekonomi akibat Pandemi,” ungkap Mufida. (*/eas)

Artikel ini telah dibaca 9 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Jobstreet by SEEK presents Mega Career Expo 2025: Temukan Peluang Kariermu!

9 April 2025 - 15:07 WIB

Peduli Autisme, PT Perusahaan Pengelola Aset Bersinergi dengan Cagar Foundation dalam Program Ramadan

22 Maret 2025 - 23:31 WIB

Pemkot Bekasi Fokus Bersihkan Sisa Lumpur dan Distribusikan Bantuan Pasca Banjir

11 Maret 2025 - 11:41 WIB

Soal Kenaikan Tarif PDAM, Legislator PKS Harap Wali Kota Bekasi Bisa Merasakan Keresahan Masyarakat

4 Maret 2025 - 04:48 WIB

Soal Tarif Baru PDAM Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Sebut Penyesuaian Bukan Kenaikan

3 Maret 2025 - 22:55 WIB

Sertifikat Rumah Tak Kunjung Terbit, Lussi Warga Perumahan Griya Husada Asri Ngadu ke Presiden

22 Februari 2025 - 17:48 WIB

Trending di Berita Terbaru