BEKASIMEDIA.COM – Budikdamber atau budidaya ikan dalam ember viral beberapa bulan terakhir ini.
Videonya banyak ditemukan dan tersebar di media sosial seperti YouTube, Instagram, Facebook, WhatsApp dan kanal lainnya.
Maraknya Budikdamber ditopang pula karena kondisi Pandemi Covid-19, dimana banyak warga perkotaan yang berdiam diri di rumah. Para pekerja yang terkena aturan Work From Home (WFH) dari perusahaan tempatnya bekerja hingga yang terkena PHK.
Tapi ternyata setelah dijalani, budidaya ikan dalam ember ini tak semudah seperti yang terlihat di video-video yang banyak bertebaran itu.
Irvan, warga Kampung Dua Jakasampurna Bekasi Barat memulai Budikdamber pada 11 Mei 2020 lalu dengan 80 ekor lele. Namun percobaan pertamanya ini gagal. Sebulan berselang, Jumat 19 Juni kemarin, lelenya tersisa 5 ekor. Kenapa demikian?
Kepada bekasimedia.com, Irvan menuturkan ia mengalami kesalahan kecil yang berakibat fatal.
“Pada saat air sudah kotor, eh ketemu percikan air hujan. PH air berubah drastis. Bau tambah parah!” ungkapnya.
Hal serupa tidak dialami rekan seperjuangan Irvan, Yulan Ibnu Mulkan, warga Kotabaru yang sama-sama memulai Budikdamber pada 11 Mei 2020.
Ia sukses memanen ikan lelenya, Sabtu (20/6/2020) kemarin. Lele yang ia rawat hanya mengalami sedikit kematian.
Ada hal-hal kecil yang tidak terlihat di video-video YouTube. Seperti cara mengelola air dan cara memberikan pakan. Hal-hal seperti ini, menurut Pujo Widiatno dari Trust Fish Community, hanya bisa dilakukan dengan bimbingan langsung setiap hari.
Karena alasan ini pula, Trust Fish Community didirikan. Komunitas yang berbasis di Bekasi Barat ini memandu warga masyarakat yang tertarik Budikdamber. Tidak dilepas begitu saja, tetapi dibimbing setiap hari melalui grup WhatsApp dan sesekali pertemuan langsung.
Bagaimana caranya bergabung dengan Trust Fish Community?
Berikut ini kanalnya di media sosial:
Instagram klik di sini
Facebook klik di sini
Atau hubungi langsung Via WA
Fauzi Shidqi 0819-1004-1085
(eas)