BEKASIMEDIA.COM – Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) kota Bekasi, Sopandi Budiman menyatakan realisasi anggaran tanggap darurat korban bencana banjir hingga saat ini sudah mencapai 5 milyar rupiah. Hal tersebut ia katakan kepada bekasimedia.com lewat telepon selulernya, Kamis (16/1/2020).
“Pencairan 6.7 milyar dari yang kita anggarkan semula, kemudian laporan terakhir, realisasi belanja di angka 5 milyar lebih ini untuk kegiatan tanggap darurat,” ujar Sopandi.
Sedangkan untuk recovery diatur tersendiri karena memang statusnya baru diturunkan.
“Karena masih ada prediksi dari BMKG di akhir Januari dan awal Februari masih akan terjadi. Apalagi di kota Bekasi sendiri masih ada perbaikan tanggul yang jebol sehingga masih dalam konteks penanganan baik tanggap darurat maupun recovery-nya secara keseluruhan sehingga persoalan ini menjadi tuntas dari hulu hingga hilir,” imbuhnya.
Dari kementerian PUPR, Provinsi Jawa Barat dan DKI Jakarta bersama-sama menangani persoalan banjir ini.
“Pemerintah kota Bekasi sangat care, karena bencana alam ini kita tidak bisa menghindari namun barangkali kita bisa mengurangi dan bagi masyarakat yang terkena dampak agar bersabar,” tambahnya.
Lanjut Sopandi, Pemerintah kota Bekasi juga terus melakukan upaya agar dampak bencana banjir ini bisa segera ditangani dan masyarakat bisa kembali hidup normal.
“Makanya kita hadir bersama Wali Kota Bekasi, ini bukan pencitraan, lho, karena kita terjun ke lapangan. Saya pikir kalau tidak digerakkan oleh Pak Wali ini akan berjalan lambat, beliau turun langsung bahkan sampai tengah malam,” jelasnya kemudian.
“Kita berharap kondisi masyarakat di kota Bekasi cepat pulih walaupun memang secara bertahap. Juga berharap apa yang diprediksi BMKG tidak terjadi dan masyarakat bisa kembali hidup normal,” pungkasnya. (denis)
