BEKASIMEDIA.COM — Sandiaga Salahuddin Uno terpaksa melepas sandal yang dikenakannya dan berjalan tanpa alas kaki, karena hujan deras dan becek saat mendatangi lokasi dialog bersama kelompok Petani Se-Kabupaten Bekasi, perwakilan dari 187 Desa, 23 Kecamatan di Desa Kedung Jaya, Kecamatan Babelan, Selasa (22/1/2019)
Ratusan petani tidak beranjak dari tempatnya meski air hujan membasahi tubuh mereka. Tenda tidak cukup mampu menahan air karena hembusan angin kencang. Tapi mereka tidak beranjak demi untuk melihat langsung calon wakil presiden nomor urut 02 tersebut.
Sandi menyatakan dirinya bersama Prabowo Subianto akan memperhatikan para petani, dengan stop impor saat petani sedang panen, serta penyediaan pupuk dan obat-obatan pertanian dengan harga terjangkau dan stabil.
“Keluhan pupuk dan obat mahal, juga harga jual yang turun, kerugian yang diderita, bukan saja keluhan petani babelan, tapi juga selurih petani Indonesia. Saya dan Prabowo Subianto, akan fokus pada bidang ekonomi. Ekonomi yang memberdayakan dan mensejahterakan para petani, nelayan, pengusaha kecil dan menengah,” jelas Sandi.
Salah satu yang membuat harga anjlok untuk petani dan konsumen adalah rantai distribusi yang panjang. Ini, menurut Sandi harus diubah dengan penyederhanaan rantai distribusi yang terbuka dan berkeadilan. Salah satunya adalah penggunaan digital farming.
“Ini ada Imam yang punya sistem mendekatkan petani dengan konsumen melalui nyayur.id. Para petani bisa langsung memasarkan sayurannya langsung ke konsumen melalui aplikasi ini. Memang butuh waktu, tapi harus dilakukan sekarang, melalui pelatihan dan pendampingan,” terang Sandi.
Usai berdialog, Sandi dihadiahi lima ikat sayur oleh para petani. “Dimasak di rumah ya pak. Ini sayur segar,” kata seorang petani. (*/i)