BEKASIMEDIA.COM

Menu

Mode Gelap
Heri Sholihin Menang, Kota Bekasi Punya Wali Kota Baru Soal Kisruh Data PKH Ini Penjelasan, Anggota DPRD Enie Widhiastuti Ketua Fraksi PKS Kota Bekasi Terkait TKK Minta Pemkot Lakukan Langkah Ini Bawaslu Kota Bekasi Ingatkan di Masa Sosialisasi Para Caleg dan Partai Pahami Aturan yang Berlaku Islamic Book Fair 2023: Memperkenalkan Buku sebagai Pilar Peradaban

Berita Terbaru · 14 Jan 2019 07:38 WIB ·

Diam-Diam Gelombang PHK Sedang Terjadi, Ini Data-Datanya…


 Diam-Diam Gelombang PHK Sedang Terjadi, Ini Data-Datanya… Perbesar

BEKASIMEDIA.COM – Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan Khairul Anwar mengatakan sepanjang tahun 2018, hanya ada 3.362 orang buruh yang di PHK. Namun hal ini dibantah Presiden KSPI Said Iqbal. Ia menegaskan bahwa fakta di lapangan jauh lebih besar dari data itu.

Girl in a jacket

 

Berikut catatan KSPI terkait beberapa kasus PHK yang terjadi sepanjang tahun 2018:

SERANG BANTEN

  1. PT. Alcorindo (sekitar 600 orang buruh di PHK),
  2. PT RWA (sekitar 660 orang buruh di PHK),
  3. PT Grand Pintalan (sekitar 50 orang buruh di PHK),
  4. kemudian ada sebuah pabrik garmen yang melakukan PHK terhadap 600 orang buruh.

BOGOR JAWA BARAT

  1. PT. IKP tutup menyebabkan sekitar 600 orang buruh ter-PHK.
  2. PT. Tanashin juga dalam proses melakukan PHK, dimana 300 orang buruh terancam kehilangan pekerjaan.

DKI JAKARTA

  1. PT. FNG yang mengakibatkan sekitar 300 orang buruh kehilangan pekerjaan,
  2. PT. Pasindoi sekitar 56 orang buruh.

PURWAKARTA JAWA BARAT

  1. PT. OFN tutup mengakibatkan sekitar 1.800 orang buruh di PHK,
  2. PT. Dada Indonesia menyebabkan 1300 orang buruh di PHK,
  3. PT. Iljunsun menyebabkan 1.400 orang buruh di PHK.

SUBANG JAWA BARAT

  1. PT. Hanson Yeol tutup menyebabkan 3100 orang buruh ter-PHK.

CIMAHI JAWA BARAT

  1. PT. SN (Garmen) mengakibatkan 400 orang buruh kehilangan pekerjaan.

 

“Selain data-data di atas, masih banyak yang saat ini dalam proses pencatatan. Bisa diketahui, dari tiga pabrik di Purwakarta saja, telah terjadi PHK di PT OFN (1.800 orang), PT. Dada Indonesia (1300 orang), dan PT Injunsun (1.400 orang) dengan total 4.500 orang buruh di PHK. Bagaimana mungkin Menaker mengatakan di seluruh hanya 3.362 orang buruh di PHK?” tegas Said Iqbal dalam rilis yang diterima bekasimedia.com, Senin (14/1/2019).

 

Menurutnya, tidak ada upaya yang sungguh-sungguh untuk menyelesaikan kasus-kasus PHK yang terjadi. Jika hal ini dibiarkan, tahun 2019 hingga 2020, Said Iqbal memprediksi akan semakin banyak buruh yang di PHK. Apalagi revolusi industri 4.0 sudah di depan mata.

 

“Menaker tidak siap menghadapi revolusi industri 4.0. Persiapan yang dilakukan sejauh ini terkesan hanya berkutat pada sosialisi mengenai apa itu revolusi industri 4.0. Pada tugas Menteri bukan sekedar melakukan sosialisasi,” kritik Said Iqbal.

 

“Lebih penting yang harus dilakukan adalah membuat regulasi terkait revolusi industri dan bagaimana memproteksi agar tidak terjadi PHK besar-besaran akibat revolusi industri,” tegasnya.

 

“Menyajikan data PHK saja tidak akurat. Bagaimana bisa menghadapi gelombang PHK di berbagai sektor industri akibat revolusi industri 4.0. Apalagi berdasarkan kajian McKinsey Global Institute, sebanyak 52,6 juta lapangan pekerjaan di Indonesia terancam tergantikan otomatisasi,” tambahnya.

 

Berdasarkan catatan KSPI, sektor industri yang akan terancam meliputi garmen, tekstil, elektronik, otomotir, farmasi, industri baja dan semen. (eas)

Artikel ini telah dibaca 7 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Heri Sholihin Menang, Kota Bekasi Punya Wali Kota Baru

27 November 2024 - 21:07 WIB

Disela Kegiatan Pilkada 2024 DPC PKS Bekasi Timur Gelar Pelantikan Anggota Muda

24 November 2024 - 11:04 WIB

Soal Hibah APBD, Bareskrim Polri Tindaklanjuti Kasus Dualisme Nama Istri Tri Adhianto

20 November 2024 - 13:50 WIB

Poengky Indarti, Calon Pimpinan KPK dengan Komitmen Pengawasan Pasca Pemilu

20 November 2024 - 08:07 WIB

SMSI Pusat Dukung Komdigi Meregulasi Media Digital

20 November 2024 - 01:03 WIB

Resmikan AB Center, Suswono dan Anis Byarwati Komitmen Dukung UMKM Jaktim Naik Kelas

11 November 2024 - 19:38 WIB

Trending di Berita Terbaru