BEKASIMEDIA.COM – Relawan dari Pondok Sedekah Indonesia melaporkan kondisi terkini penanganan bencana Tsunami Selat Sunda di Banten. Banyak daerah yang masih terisolasi dan belum bisa ditembus hal ini terjadi karena curah hujan yang tinggi dan jalan akses rusak.
“Curah hujan tinggi, banyak yang banjir bahkan ada yang sampai tersisa atap rumahnya saja,” ungkap Relawan dari Pondok Sedekah Indonesia, Haden Mulyono kepada bekasimedia.com, Kamis (27/12/2018).
Selain banjir karena curah hujan tinggi, Haden juga menjelaskan banjir terjadi karena air rob dari laut. “air laut di beberapa titik seringkali pasang cukup tinggi.”
Tak cukup Tsunami dan banjir, warga Lebak Banten juga diuji kesabarannya dengan longsor. Karena longsor, Jembatan Leuwijaksi di RT 01 RW 01, Desa Margatirta, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak, ambrol, pada Rabu (26/12/2018) subuh. Jembatan ambrol itu membuat akses kendaraan roda dua dan empat tak dapat melintas sehingga ada daerah yang belum bisa dimasuki relawan.
Gunung Anak Krakatau juga dikabarkan terus bergerak dan mengeluarkan dentuman keras. Pihak BMKG meningkatkan statusnya menjadi siaga.
Pondok Sedekah Indonesia yang berkantor di Kota Bekasi bertekad akan terus mengirimkan bantuan untuk korban bencana Tsunami Selat Sunda. Pihaknya mengajak warga masyarakat yang ingin menitipkan donasinya.
Berbagi untuk Banten dan Lampung ke :
BSM 78-888-33-247 an Yys Pondok Sedekah-Kemanusiaan
Kode Transfer 509 Ex Rp 1.000.509, Konfirmasi ke 0877-8000-7848
Informasi lebih lanjut, hubungi : 0877-8000-7848
Ada seorang bapak yang terjepit diantara dua kapal dan beliau selamat, karena ada ban yang tergantung diantara kedua sisi perahu dan perahu lainnya, beliau berkata hampir saja badan saya terbagi dua lantaran terjepit saat air pasang sebelum Tsunami, dan ia mengucap hamdalah.
Ada seorang Ibu yang baru melahirkan dan memiliki 2 orang anak, jaitan operasi pasca melahirkan belum sembuh benar, dan ia berlari tunggang langgang membawa kedua anaknya lantaran air datang tak bicara sebelumnya, saat di aksi pengobatan ia bercerita, lagi lagi ia bersyukur.
Ada pula seorang bapak penjual ayam goreng yang selamat karena tak menambah makan malamnya saat di pesisir dan ia selamat hanya hitungan detik, dan ia bersyukur.
Masih banyak kisah yang lain, apa yang sudah kita syukuri tanpa bencana disekitar kita, makan, minum, aktivitas, ibadah sampai melakukan apa pun dengan sangat mudah, sudah bersyukurkah kita?
Data korban terdampak tanggal 26 Desember 2018 :
430 Orang Meninggal Dunia
1.495 Orang Luka-luka
159 Orang Hilang
21.991 Orang Mengungsi
882 Rumah Rusak
73 Hotel Villa Rusak
434 Kapal – Perahu Rusak
(eas)