BEKASIMEDIA.COM

Menu

Mode Gelap
Heri Sholihin Menang, Kota Bekasi Punya Wali Kota Baru Soal Kisruh Data PKH Ini Penjelasan, Anggota DPRD Enie Widhiastuti Ketua Fraksi PKS Kota Bekasi Terkait TKK Minta Pemkot Lakukan Langkah Ini Bawaslu Kota Bekasi Ingatkan di Masa Sosialisasi Para Caleg dan Partai Pahami Aturan yang Berlaku Islamic Book Fair 2023: Memperkenalkan Buku sebagai Pilar Peradaban

Berita Terbaru · 22 Des 2018 07:12 WIB ·

Hari Ibu, Mari Belajar dari Keteguhan Cinta Kaum Ibu Palestina


 Hari Ibu, Mari Belajar dari Keteguhan Cinta Kaum Ibu Palestina Perbesar

BEKASIMEDIA.COM – Tanggal 22 Desember diperingati sebagai Hari Ibu di Indonesia, namun bagi kaum Ibu di Palestina, mereka tidak merasakan kebahagiaan seperti kebanyakan kaum Ibu di Indonesia. Bisa menempati rumah yang nyaman, makan yang cukup dan berkumpul bersama keluarga dengan suka cita.

Adalah sosok Lathifah Ummu Nashr, ibu dari 7 anak yang menjadi lambang keteguhan perjuangan bangsa Palestina yang telah dijajah Israel selama 70 tahun.

Tak terbayang kepedihan menjalani kehidupan karena 5 dari 7 anaknya ditawan penjajah zionis Israel, bahkan salah seorang anaknya gugur menjemput syahid.

Zionis Israel tidak cukup menyakiti Ummu Nashr dengan menangkap ke-5 anaknya dan membunuh salah seorang diantaranya. Pada tanggal 15 Desember 2018 Israel menghancurkan rumahnya di kawasan pengungsian Am’ari Ramallah Palestina. Penghancuran rumah ini adalah yang ketiga kalinya dilakukan oleh zionis Israel.

Penderitaan bertubi-tubi yang dialami Ummu Nashr tak membuat keteguhannya redup. Lontaran kalimat perempuan yang mendapat julukan ‘Khansa Palestina’ ini saat rumahnya diluluhlantakkan adalah, “Mereka hanya mampu menghancurkan rumahku, tapi tidak akan pernah bisa menghancurkan tekadku (mewujudkan Palestina merdeka).”

Sosok Ibu Palestina yang lain adalah ibu muda dari Kota Tremsayya Palestina, bernama Suha Jabarah (31 tahun). Ibu dari 3 anak ini diculik pada tengah malam dan harus mengalami penyiksaan saat diinterogasi. Suha dituduh menyalurkan bantuan bagi anggota keluarga Palestina yang kepala keluarganya ditawan Israel.

Suha dengan tegas menyatakan bahwa ia tidak bersalah. Satu-satunya protes yang bisa dia lakukan adalah melakukan mogok makan di penjara sejak 22 November 2018 lalu.

Suha yang mengidap penyakit lemah jantung, dengan teguh menjalani perjuangannya membuka mata dunia betapa bangsanya mengalami kezaliman dan penindasan akibat penjajahan zionis Israel di tanah Palestina.

SOSOK IBU PALESTINA

“Sosok Ummu Nashr dan Suha adalah gambaran umum penderitaan para Ibu yang ada di Palestina. Perjuangan mereka untuk mendapatkan hak mendasar seperti memiliki tempat tinggal yang layak dan makanan yang cukup, harus dihadapi dengan resiko yang berat,” tutur Nurjanah Hulwani, Ketua Adara Relief International. Seperti yang dialami Suha, tambah Nurjanah, dia ditangkap secara paksa di depan anak-anaknya yang masih kecil dan harus terpisah karena perlakuan penjajah zionis Israel yang jelas melanggar hak asasi manusia.

“Di Hari Ibu ini semoga kita, bangsa Indonesia, bisa membantu meringankan derita kaum Ibu di Palestina dengan memberikan donasi terbaik kita,” pungkas Nurjanah. (*)

Artikel ini telah dibaca 35 kali

badge-check

Jurnalis

Baca Lainnya

947 Peserta Ikuti Seleksi PPPK Tahap II Kota Bekasi di BKN Jakarta

6 Mei 2025 - 08:42 WIB

Pemkot Bekasi Bekukan Sementara Worldcoin dan World ID Buntut Pemindaian Retina

5 Mei 2025 - 10:12 WIB

Wali Kota Bekasi Tegaskan Aparatur bukan hanya Administrator tapi juga Eksekutor

21 April 2025 - 12:06 WIB

Pemkot Bekasi Jelaskan Keputusan Pemberhentian Dirut PT Mitra Patriot

19 April 2025 - 15:46 WIB

Jobstreet by SEEK presents Mega Career Expo 2025: Temukan Peluang Kariermu!

9 April 2025 - 15:07 WIB

Peduli Autisme, PT Perusahaan Pengelola Aset Bersinergi dengan Cagar Foundation dalam Program Ramadan

22 Maret 2025 - 23:31 WIB

Trending di Berita Terbaru