BEKASIMEDIA.COM

Menu

Mode Gelap
Heri Sholihin Menang, Kota Bekasi Punya Wali Kota Baru Soal Kisruh Data PKH Ini Penjelasan, Anggota DPRD Enie Widhiastuti Ketua Fraksi PKS Kota Bekasi Terkait TKK Minta Pemkot Lakukan Langkah Ini Bawaslu Kota Bekasi Ingatkan di Masa Sosialisasi Para Caleg dan Partai Pahami Aturan yang Berlaku Islamic Book Fair 2023: Memperkenalkan Buku sebagai Pilar Peradaban

Berita Terbaru · 3 Sep 2018 23:49 WIB ·

Any Tri Hendarini: Peduli Stunting dengan Gerakan “Isi Piringku”


 Any Tri Hendarini: Peduli Stunting dengan Gerakan “Isi Piringku” Perbesar

BEKASIMEDIA.COM – Koordinator Program Edukasi Gizi program “Isi Piringku” Yayasan Aspirasi Muslimah Indonesia (Yasmina) Any Tri Hendarini menyatakan program edukasi gizi kepada masyarakat sebagai salah satu upaya untuk memberantas Stunting atau proporsi pertumbuhan yang tidak optimal pada anak.

“Edukasi gizi sebagai salah satu upaya untuk memberantas Stunting atau proporsi pertumbuhan yang tidak optimal pada anak,” ujarnya kepada bekasimedia.com, Senin (3/9/2018)

Lulusan Magister Gizi Masyarakat Institut Pertanian Bogor (IPB) 2011 ini terlibat dalam program “Isi Piringku” untuk anak usia 4 hingga 6 tahun, bekerjasama Yayasan Aspirasi Muslimah Indonesia (Yasmina) dengan Himpunan Pengajar Usia Dini Indonesia (Himpaudi)
melalui para guru dan orangtua murid.

“Ketika anak itu kekurangan gizi maka dia bukan hanya secara fisik akan sakit akan tetapi pertumbuhannya tidak bisa optimal,” ujarnya.

Any menilai sudah berpuluh-puluh tahun tumbuh kembang anak tidak maksimal, ini menjadi salah satu indikator bahwa anak anak kekurangan gizi

Apabila tidak diatasi segera maka kata Any, akan berdampak selain kepada kesehatan juga terhadap kemampuan intelektualitas atau perkembangan otaknya terganggu bahkan juga perkembang organ lainnya tidak akan maksimal.

Menurut Any upaya yang dilakukan oleh pemerintah daerah sudah berjalan, namun masih belum maksimal karena masalah ketahanan gizi merupakan persoalan yang cukup rumit karena bukan hanya pada sisi materi saja. Seseorang tidak bisa mencukupi kebutuhan gizi anak bukan hanya karena tidak mempunyai cukup uang tetapi juga karena keterbatasan pengetahuan, pola asuh.

Perbedaan strata ekonomi memang menjadi penyebab masyarakat tidak bisa memenuhi gizi anak yang baik, Namun hasil penelitian ternyata banyak juga di kalangan ekonomi menengah ke atas ternyata anaknya. Stunting dan ini karena kesalahan pada pola asuh, bagaimana mereka memberikan makanan yang baik kepada anaknya.

Pengetahuan gizi yang kurang dari orangtua itu akan mempengaruhi bagaimana mereka memberikan konsumsi pada anaknya.

Sebagai salah satu cara menekan angka stunting di Indonesia adalah dengan menggerakkan program edukasi gizi kepada anak usia dini di mana anak seusia tersebut baru mulai diperkenalkan dengan pola makan, sehingga diharapkan pola makan yang diperkenalkan menjadi kebiasaan pola makan sampai mereka tumbuh dewasa. (*)

Artikel ini telah dibaca 9 kali

badge-check

Jurnalis

Baca Lainnya

947 Peserta Ikuti Seleksi PPPK Tahap II Kota Bekasi di BKN Jakarta

6 Mei 2025 - 08:42 WIB

Pemkot Bekasi Bekukan Sementara Worldcoin dan World ID Buntut Pemindaian Retina

5 Mei 2025 - 10:12 WIB

Wali Kota Bekasi Tegaskan Aparatur bukan hanya Administrator tapi juga Eksekutor

21 April 2025 - 12:06 WIB

Pemkot Bekasi Jelaskan Keputusan Pemberhentian Dirut PT Mitra Patriot

19 April 2025 - 15:46 WIB

Jobstreet by SEEK presents Mega Career Expo 2025: Temukan Peluang Kariermu!

9 April 2025 - 15:07 WIB

Peduli Autisme, PT Perusahaan Pengelola Aset Bersinergi dengan Cagar Foundation dalam Program Ramadan

22 Maret 2025 - 23:31 WIB

Trending di Berita Terbaru