BEKASIMEDIA.COM – Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bekasi nomor urut 2, Nur Supriyanto dan Adhi Firdaus berniat mendorong kinerja lembaga-lembaga yang berhubungan dengan perlindungan Anak dan Perempuan agar Kota Bekasi mendapat predikat Layak Anak tingkat lanjutan. Salah satu caranya adalah memaksimalkan fungsi dan peran P2TP2A.
Hal tersebut diistilahkan Nur Supriyanto dengan intervensi. Artinya lembaga-lembaga tersebut perlu intervensi anggaran agar bisa bergerak maksimal.
“Kota Bekasi masih di level keempat predikat Layak Anak. Oleh karena itu perlu intervensi terutama pada program yang selama ini terabaikan. Jadi posisinya ada lembaga-lembaga yang harus dipenuhi dulu kebutuhannya,” ujar Nur Supriyanto saat sesi Debat Publik putaran ketiga yang dilaksanakan di studio Metro TV, Jakarta Barat, Rabu (20/6/2018).
Nur melanjutkan, bila menilai anggaran untuk kinerja lembaga Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) masih minim. “Anggaran untuk tahun 2016-2018 sangat minim, hanya sekitar Rp 600 juta pertahun, maka wajar Kota Bekasi masih di level keempat,” katanya lagi.
Maka, untuk mencapai kota layak anak, kata Nur perlu kebijakan anggaran yang berpihak. Ia dan Adhi Firdaus mengaku sudah merumuskan anggaran untuk lembaga ini sebesar 1 Miliar pertahun.
Kendati demikian, Nur menyatakan keberpihakan anggaran tidak akan secara langsung dapat meningkatkan peran lembaga. Maka kedepan bila terpilih, ia menyatakan pihaknya akan merealisasikan hal tersebut.
“Oleh karena itu kedepan kita ingin intervensi anggarannya lebih baik, sehingga bisa meningkatkan perannya bagaimana melindungi anak, perempuan, dan mampu memberdayakan program-program lainnya,” pungkasnya. (AYB)