BEKASIMEDIA.COM – Organisasi buruh yang cukup populer dan memiliki basis massa yang kuat, Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) sepakat mendukung pasangan Nur Supriyanto-Adhy Firdaus untuk Pilkada Kota Bekasi dan Sudrajat-Ahmad Syaikhu untuk PilkadaGubernur Jawa Barat.
Kesepakatan ini dicapai saat perwakilan Pimpinan Cabang FSPMI Kota-Kabupaten Bekasi bertemu dengan calon walikota Bekasi Nur Supriyanto pada Selasa (27/2/2018) kemarin. Pihak FSPMI diwakili oleh Ketua Forum FSPMI Kota Bekasi Heru P dan ketua-ketua Pimpinan Unit Kerja (PUK) FSPMI perusahaan di Kota Bekasi diataranya Eko Setiawan, Rado Supratman, Edi Triyanto, Ridwan Pangkualam, Kusworo, Panca, Dwi Subakuh, Parno dan Dwinanto.
“ FSPMI sebagai organisasi pergerakan buruh yang memiliki basis massa yang kuat danmilitan kini menjadi salah satu elemen bangsa yang sangat diperhitungkan eksistensinya. Tentu ini menjadikan FSPMI memiliki nilai tawar yang tinggi, yang tak bisa diabaikan oleh siapapun baik di tingkat kota/kabupaten, propinsi, nasional, bahkan internasional,” ungkap Ketua Forum FSPMI Kota Bekasi Heru P.
Berangkat dari dua hal diatas, menurut Eko, FSPMI bisa memainkan peran yang lebih, dalam rangka memudahkan tercapainya kesejahteraan khususnya bagi buruh danmasyarakat pada umumnya. “Termasuk di masa tahun 2018, dalam tahun politik ini FSPMI akan ambil bagian dan peran dalam event Pilkada serentak 2018 yaitu dengan membuka peluang komunikasi dengan pasangan calon kepala daerah.”
“Nah, saat ini kami bertemu dan menjalin komunikasi dengan tim pemenangan Ajat-Syaikhu (ASYIK) dan Nur Supriyanto-Adhy Firdaus (NF). Kami sepakat untuk berkomitmen pada pasangan ini Dengan MoU dan kontrak politik,” imbuhnya.
Adapun kontrak politik yang tertuang antara lain:
- Upah, MoU bahwa Pemkot akan merekomendasikan kepada Dewan Pengupahan Kota Bekasi dari unsur pemerintah bahwa Pemkot di pihak buruh.
- Merekomendasikan Pengadilan Hubungan Industrial ada di daerah Bekasi.
- Meneruskan program kartu KIS dan Kartu Sehat Bekasi dengan terus melakukan perbaikan.
- Digitalisasi sistem perijinan dan tender.
- Perbaikan sistem pelayananan kesehatan, penambahan dokter, bidan, perawat, beasiswa daerah.
- Penambahan fasilitas dan gedung rumah sakit di pinggiran kota.
- Menekan angka pengangguran dengan Program KPK, (Kita Pasti Kerja); yakni dengan memaksimalkan kerjasama rekrutmen antara BLK dan perusahaan-perusahaan
“Pasca pertemuan ini diinstruksikan kepada seluruh anggota agar segera melakukan sosialisasi Pasangan Calon yang didukung oleh FSPMI,” pungkas Heru. (eas)