BEKASIMEDIA.COM – Bekasimedia sempat mengkonfirmasi admin Radio PRFM terkait polling yang diadakan di akun twitter Radio PRFM Bandung. Dalam polling PRFM, Sudrajat-Syaikhu unggul jauh dengan 57 persen. Disusul oleh Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul dengan 23 persen. Kemudian Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi dengan 12 persen. Sementara itu yang mengharapkan calon lain hanya 8 persen.
Polling ini diikuti 14.906 suara dan berakhir pada 7 Januari 2018 lalu. Namun amat disayangkan, warganet kini tidak bisa melihat hasil polling itu lagi.
Ketika dikonfirmasi, admin PRFM Bandung mengaku tidak menghapus tapi dari twitter sendiri.
“Nggak dihapus Kang. Memang begitu, kan polling hanya 24 jam,” tulis admin di whatsapp.
Ketika ditegaskann lagi, mengenai hasil polling-nya, admin tersebut tetap teguh bahwa jajak pendapat di twitter hanya bisa sampai 24 jam, setelah itu akan terhapus dengan sendirinya.
“Ya memang begitu Kang dari twitternya. Cuman simapang 24 jam,” katanya.
Hal ini juga disampaikan PRFM juga di akun twitternya. “Sesuai aturan twitter berlaku 24 jam, setelah itu hilang sendiri, polling kemarin pun belum resmi karena ada bapaslon yg blm tercantumkan. Insyaallah nanti kita polling lagi kang,” ujar mereka menjawab pertanyaan salah satu warganet.
https://twitter.com/PRFMnews/status/951722430606622720?s=08
Benarkah Begitu ?
Kita ketahui bahwa polling twitter diperkenalkan pada oktober 2015 lalu. Pengguna twitter dapat membuat polling (jajak pendapat) sendiri di Twitter. Hanya dengan beberapa klik, dapat meminta pengguna lain untuk melakukan pemungutan suara tentang berbagai hal.
Apabila ingin mendapatkan opini publik untuk apapun – seperti nama hewan peliharaan pertama, prediksi pemenang pertandingan, ataupun isu pemilu apa yang paling penting bagi kebanyakan orang – tidak ada tempat yang lebih baik untuk memperoleh hasil tersebut selain di Twitter. Sebagai pembuat jajak pendapat, ini merupakan cara baru bagi untuk berinteraksi dengan pengguna Twitter yang lebih luas serta memahami pemikiran mereka. Sedangkan bagi pemilih, ini adalah cara termudah untuk membuat suara mereka terdengar.
Jajak pendapat dapat dibuat sampai empat pilihan – langsung dari kotak compose – dan pengguna lain dapat berpartisipasi selama 24 jam berikutnya. Setiap orang dapat berpartisipasi dalam jajak pendapat manapun, dan akun kita tidak akan terlihat secara publik, hanya jumlah dari jajak pendapat yang bisa terlihat.
Dalam penjelasan diatas twitter tidak pernah menyatakan akan menghapus tiap polling yang kita buat. Hanya menegaskan bahwa kita bisa membuat polling lagi setelah 24 jam dengan jajak pendapat yang berbeda. Polling yang sudah kita buat masih bisa kita lihat di akun twitter yang melakukan jajak pendapat.
Bekasimedia.com ambil contoh dari akun twitter dengan link polling https://twitter.com/CNNIDconnected/status/921019865384722432?s=08 dalam link tersebut, CNNIDconnected membuat polling pada 19 oktober 2017 dan hasil polling tersebut tidak dihapus oleh twitter secara otomatis.
Contoh kedua pada jajak pendapat yang dibuat oleh Rohmat Widodo dengan link polling https://twitter.com/arwidodo/status/946044204509290496?s=08 , pada Desember 2017 lalu. Juga menunjukkan bahwa polling yang sudah dibuat tidak dihapus oleh twitter. Bagaimana menurut anda? (Lam)