BEKASIMEDIA.COM – Ada pemandangan berbeda di Jalan Chairil Anwar Kota Bekasi pada Selasa (21/11/17) pagi. Tepat di seberang tempat wakil rakyat berkantor, tegak lurus dengan pintu utama Gedung DPRD terpampang spanduk tak bertuan bertuliskan, “KADER GOLKAR TOLAK KOALISI DENGAN PKS”.
Spanduk itu tak menyebutkan nama lembaga pembuatnya, namun dengan huruf besar-besar dan latar warna kuning khas Partai Golkar. Pasca Sutriyono ditetapkan sebagai bakal calon walikota/wakil walikota oleh DPP PKS, angin koalisi Golkar-PKS Jilid II di Kota Bekasi semakin nyata.
Jalan Chairil Anwar di pagi hari adalah saat tersibuk, dua arah dipenuhi lalu lalang kendaraan roda dua dan roda empat. Terlebih ketika di Perempatan jembatan Mitra Keluarga Bekasi Timur tak ada petugas jaga dari Polantas atau Dinas Perhubungan, macet parah bisa terjadi.
Memantau di lokasi, bekasimedia.com melihat cukup banyak warga yang melintas menolehkan pandangannya pada spanduk itu, namun tak ada yang sampai menghentikan laju kendaraannya. Tak jauh dari lokasi ada beberapa pengemudi ojek daring yang sedang menunggu pemesan.
“Lihat sih pak spanduk itu, kayaknya dari malem tuh yang pasang. Soalnya saya udah muter-muter sekitar sini dari tadi subuh. Udah lihat ada spanduk itu,” ujar seorang pengemudi ojek yang mengaku bernama Iwan.
Ketika ditanya lebih jauh soal pandangannya mengenai situasi politik di Kota Bekasi, Iwan tersenyum, “Wah, kurang tahu sih ya yang gitu-gituan. Udah lihat sih ya banyak spanduk-spanduk. Tapi belum tahu calon yang pasti maju. Kalau penumpang sih pada ngomonginnya itu pak, yang korupsi KTP. Itu pak yang kena tiang listrik,” ujar Iwan yang disambut tawa rekan-rekannya sesama pengemudi ojek.
Sementara itu, menanggapi spanduk ini, Pengurus DPD Partai Golkar Tingkat II Kota Bekasi, Dariyanto mengatakan pihaknya masih berkomunikasi dengan semua partai koalisi.
“Mekanisme soal pasangan calon yang akan dipasangkan dengan Pak Rahmat Effendi masih dalam tahap komunikasi di partai koalisi, kita sedang meminta saran masukan dan persetujuan dari partai koalisi. Bagaimana pun kita wajib menghormati sebagai keputusan bersama nanti, mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah akan ada kepastiannya,” ujar Dariyanto saat dihubungi melalui telepon selulernya.
“Perihal spanduk tersebut biar jadi masukan sebagai pendalaman kajian bagi kami. Intinya kalau di Golkar, kita ada mekanisme yang berlaku perihal penjaringan calon untuk pilkada di Kota Bekasi,” kata Dariyanto.
Ketika ditanyakan, apakah spanduk itu memang dibuat kader Golkar, Dariyanto enggan menjawabnya.
(eas/dns)
