Burung madu sepah raja atau kerap disebut “kolibri” merah memiliki suara tembakan mencericit tajam, sehingga kerap dijadikan masteran untuk burung kicauan lainnya.
Dalam bahasa Inggris, burung-madu sepah-raja dikenal dengan nama Crimson sunbird atau Yellow-backed sunbird, dan bernama latin Aethopyga siparaja.
Dalam literatur perburungan internasional, burung-madu sepah-raja disebut crimson sunbird atau terkadang juga ditulis yellow-backed sunbird. Kelompok sunbird berbeda dari hummingbird alias kolibri.
Burung-madu sepah-raja termasuk anggota keluarga Nectariniidae. Beberapa daerah memiliki nama lokal mengenai burung tersebut, misalnya srigantil (Jawa), madu merah (Sunda), siparaya (Melayu), sipa-raja(Sumatera), kios rae (Sulawesi), dan Saluilaru (Nias).
Postur tubuhnya kecil, dengan panjang sekitar 11-13 cm. Burung jantan memiliki warna merah lebih terang, dengan penampilan mirip burung-madu ekor-merah, kecuali bagian dahinya yang terdapat warna ungu, ekor lebih pendek, dan perut berwarna lebih pucat. Adapun burung betina memiliki warna hijau-zaitun gelap.
Burung-madu sepah-raja tak hanya bisa dijumpai di Indonesia, tetapi terdapat pula di India, Myanmar, wilayah selatan Tiongkok, Vietnam, Semenanjung Malaysia, dan Filipina. Secara global terdapat 15 subspesies / ras burung-madu sepah-raja, lima di antaranya terdapat di wilayah Indonesia, yaitu:
Aethopyga siparaja siparaja: wilayah persebaran mulai Semenanjung Malaysia (selatan Narathiwat), Kepulauan Anamba (sebelah timur Semenanjung Malaysia), Sumatera (kecuali Aceh) dan pulau sekitarnya, serta Kalimantan (kecuali Kepulauan Natuna). Aethopyga siparaja natunae : hanya dijumpai di Kepulauan Natuna.Aethopyga siparaja heliogona: hanya dijumpai di Pulau Jawa. Aethopyga siparaja flavostriata: hanya dijumpai di Sulawesi Utara. Aethopyga siparaja beccarii: wilayah persebaran di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, serta Kabaena, Muna, dan Butung.
Burung-madu sepah-raja merupakan jenis burung penetap. Mereka hidup mulai dari dataran rendah hingga daerah dengan ketinggian 900 – 1.300 meter dari permukaan laut. Biasanya ditemukan sendiri atau bersama pasangannya, sering terlihat mengunjungi pohon dadap maupun pohon berbunga lainnya untuk mencari makanan berupa nektar bunga dan aneka serangga.
Selama musim kawin, burung-madu sepah-raja akan mencari makanan tambahan berupa serangga-serangga kecil untuk memenuhi kebutuhan proteinnya dan untuk memberi makan anak-anaknya.
Seluruh spesies burung-madu di Indonesia merupakan burung yang dilindungi sesuai dengan PP Nomor 7 / Tahun 1999. Perlindungan terhadap spesies ini diberikan karena burung-madu memiliki peran penting bagi kelangsungan ekosistem, khususnya berjasa dalam penyerbukan dan penyebaran tumbuh-tumbuhan di kawasan hutan dan perkebunan.
Karena itu, disarankan tidak perlu memelihara burung yang dilindungi, termasuk burung-madu sepah-raja, kecuali bagi yang ingin menangkarnya. Itupun harus mengantungi izin dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) di provinsi masing-masing.
Sumber: omkicau.com
Gambar : directorykicau
The post Saking Nyaringnya, Bunyi Cericit Burung Madu Sepah Raja Kerap Dijadikan “Masteran” appeared first on BEKASIMEDIA.COM.
Sumber Suara Jakarta












