BEKASIMEDIA.COM

Menu

Mode Gelap
Heri Sholihin Menang, Kota Bekasi Punya Wali Kota Baru Soal Kisruh Data PKH Ini Penjelasan, Anggota DPRD Enie Widhiastuti Ketua Fraksi PKS Kota Bekasi Terkait TKK Minta Pemkot Lakukan Langkah Ini Bawaslu Kota Bekasi Ingatkan di Masa Sosialisasi Para Caleg dan Partai Pahami Aturan yang Berlaku Islamic Book Fair 2023: Memperkenalkan Buku sebagai Pilar Peradaban

Berita Terbaru · 6 Sep 2016 16:30 WIB ·

Lucky Hakim: Masih Banyak Pemilih Irasional, Figur Seseorang Masih Populer di Bekasi


 Lucky Hakim: Masih Banyak Pemilih Irasional, Figur Seseorang Masih Populer di Bekasi Perbesar

Bekasimedia– Anggota komisi X DPR RI Lucky Hakim, asal Partai Amanat Nasional (PAN) Dapil Jawa Barat VI mengomentari terkait dirinya yang saat ini menjadi buah bibir di kalangan masyarakat kota Bekasi untuk kembali berkiprah dalam percaturan politik di Pilkada kota Bekasi pada tahun 2019 mendatang. Saat dihubungi lewat telepon selulernya, Lucky mengatakan bahwa partainya memiliki bargaining position di kota Bekasi, apalagi menurutnya kader-kader PAN di kota Bekasi memiliki kapasitas untuk menjadi kepala daerah kedepan.
“Partai Amanah Nasional (PAN) kota Bekasi mempunyai 4 kursi jadi layak untuk diperhitungkan. Kader-kader PAN di kota Bekasi juga sangat mumpuni untuk dicalonkan menjadi kepala daerah. Saya sangat berharap kader PAN kota Bekasi bisa berperan dalam membangun kota bekasi melalui jalur eksekutif,” ujarnya.
Terkait pencalonan dirinya untuk menjadi kepala Daerah, Politisi PAN ini juga berujar bahwa dirinya saat ini masih fokus di Senayan.
“Karena kursi belum mencukupi untuk mengusung sendiri maka PAN perlu berkoalisi, biarlah proses politik berjalan sejadinya, kalau saya pribadi sebenarnya sedang fokus di parlemen pusat, enggan juga saya kalau diikutsertakan di Pilkada 2018 nanti, karena masa jabatan di parlemen, kan, masih berjalan, tapi kalau memang partai memerintahkan saya maju Pilkada 2018 maka ini akan menjadi tugas saya sebagai kader.” imbuhnya.
Lucky mengaku dirinya kini sedang disambangi oleh beberapa partai yang menginginkan dirinya bergabung mengusung bacalwalkot Bekasi 2018, “beberapa sudah ada yang melobby saya, baik sambil bercanda dan ada pula yang sudah setengah serius untuk gabung berpasangan maju di Pilkada,” ungkapnya.
Tapi Lucky mengaku sempat memberi saran kepada pihak-pihak yang mengajaknya berdiskusi, ia ingin pihak-pihak tersebut langsung bicara dengan DPD PAN Kota Bekasi mengenai hal ini, karena dirinya menghormati proses perekrutan untuk Pilkada melalui jalur yang semestinya, yaitu lewat DPD PAN Kota Bekasi.
Baginya tidak masalah mau dijadikan Walikota ataupun Wakil Walikota, yang penting bagi dirinya adalah ada perintah dari DPD PAN Kota Bekasi jika memang dirinya ditugaskan untuk bertarung di Pilkada 2018 nanti.
“Buat saya nggak masalah mau jadi Walikota atau Wakil Walikota, kalau sudah diperintahkan Partai maka InsyaAllah saya ikuti, tapi kalau ditanya dari lubuk hati sebenernya saya ingin menyelesaikan tugas saya di parlemen dulu,” akunya.
Sementara itu untuk mengukur elektabilitas dan popularitas dirinya, DPD PAN Kota Bekasi juga sebelumnya sudah melakukan survey internal terkait pencalonannya untuk menjadi Kepala Daerah di Kota Bekasi yang berpenduduk kurang lebih 2,4 juta jiwa.
“Survey resmi belum, tapi mungkin ini efek pilkada lalu yang pernah saya ikuti, maka secara informal memang temen-teman selalu bicara Pilkada Kota Bekasi dari PAN memang sering diusulkan nama saya, tapi sebenernya saya yakin masih banyak kader PAN Bekasi yang punya potensi hebat, saya masih harus banyak belajar dari senior-senior dan harus banyak terima masukan,” imbuhnya.
Posisi incumbent menurutnya saat ini masih sangat kuat dan perlu tokoh yang sakti yang bisa mengalahkan dominasi incumbent, lawan-lawan politiknya harus memiliki jurus sakti supaya bisa menggeser basis kekuatan mereka.
“Saya lihat di Kota Bekasi incumbent masih sangat kuat, jadi para penantangnya kelak harus punya jurus sakti mandraguna untuk mengalahkannya,” lanjutnya.
Politisi yang juga penyuka hewan reptil ini menyatakan, ia berkaca dari Pilkada yang lalu. Berdasarkan data yang ia miliki, tingkat partisipasi pemilih masih rendah dan banyak sekali pemilih yang bukan loyal, jadi popularitas akan sangat dibutuhkan untuk bisa meraih suara mengambang, pemilih bisa berubah pilihan di menit-menit terakhir, katanya. Suara partai tidak berbanding lurus dengan suara pemenang Pilkada, jadi lebih mengutamakan sosoknya.
Lucky menyarankan bagi para penantang incumbent nantinya harus memunculkan sosok atau figur dan tidak hanya melihat suara partainya.
“Di mata saya kesaktian seseorang di politik itu bukan dari ucapan dan celotehan dia di media, bukan pula kegagahan dia memimpin beberapa organisasi dan bukan pula kemampuannya bersilat lidah, tapi kesaktian seseorang di politik dilihat dari suara pribadinya, pemilih irrasional masih banyak dan masih memilih karen popularitas dan itu realita,” tutupnya. (dns)

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Jurnalis

Baca Lainnya

947 Peserta Ikuti Seleksi PPPK Tahap II Kota Bekasi di BKN Jakarta

6 Mei 2025 - 08:42 WIB

Pemkot Bekasi Bekukan Sementara Worldcoin dan World ID Buntut Pemindaian Retina

5 Mei 2025 - 10:12 WIB

Wali Kota Bekasi Tegaskan Aparatur bukan hanya Administrator tapi juga Eksekutor

21 April 2025 - 12:06 WIB

Pemkot Bekasi Jelaskan Keputusan Pemberhentian Dirut PT Mitra Patriot

19 April 2025 - 15:46 WIB

Jobstreet by SEEK presents Mega Career Expo 2025: Temukan Peluang Kariermu!

9 April 2025 - 15:07 WIB

Peduli Autisme, PT Perusahaan Pengelola Aset Bersinergi dengan Cagar Foundation dalam Program Ramadan

22 Maret 2025 - 23:31 WIB

Trending di Berita Terbaru