Bekasimedia – Kota Bekasi yang berpenduduk kurang lebih 2,4 juta jiwa dengan segala dinamika pembangunannya, sebagai sebuah kota metropolis memiliki potensi sekaligus dampak serius dalam hal penataan kotanya. Ribuan kendaraan bermotor sebagian warganya tiap hari menuju kota Jakarta untuk mencari nafkah menjadi persoalan baru bagi Dinas terkait dalam pengaturan lalu lintas untuk memberikan kenyamanan dan keselamatan dalam berkendara.
Muhammad Kurniawan, anggota komisi B DPRD Kota Bekasi sebagai fungsi pengawasan menilai hasil evaluasi di lapangan, kemacetan terjadi di beberapa titik lokasi yang sering menjadi pemandangan sehari-hari, khususnya kawasan akses keluar pertigaan jalan Juanda, Bulak Kapal, dan Jalan Ampera, Bekasi Timur.
“Imbas pembangunan underpass di Stasiun Tambun, kabupaten Bekasi lalu lintas yang melewati wilayah Bekasi Timur, Arenjaya -Ampera – Underpass pada waktu sibuk menjadi sangat padat, kedepan ini bisa juga diperparah dengan pembangunan double track jalur kereta api, nah tentunya ini harus segera ada antisipasi serius dari dinas terkait,” pungkasnya.
Kurniawan menambahkan dampak kemacetan tersebut juga dikarenakan area parkir yang kurang tertata, apalagi jika nantinya kawasan tersebut menjadi bagian dari rencana stasiun Ampera dan Bulak Kapal sedang dibangun, Dinas Perhubungan Kota Bekasi (Dishub) hendaknya membuat konsep penataan parkir di kawasan tersebut, jangan sampai seperti terjadi di stasiun Bekasi sekarang, katanya, perlunya mulai penataan sesuai dengan aturan yang berlaku.
Sementara itu, Kasat Lantas Polresta Bekasi Kota Kompol Bayu Pratama menjelaskan, pihaknya sudah melalukan penempatan personelnya di titik simpul kemacetan. Hal itu dilakukan guna mengantisipasi kemacetan parah pada jam jam sibuk atau jam kerja dan pulang kerja warga Bekasi.
“Upaya yang dapat kami lakukan hanya menempatkan personel untuk pengaturan, karena underpass tambun belum selesai, dan kami berharap pemerintah kabupaten Bekasi dapat segera menyelesaikan proyek pembangunan underpass Tambun,” ujarnya.
Kompol Bayu Pratama juga menambahkan pihaknya sudah menerjunkan personelnya khusus Lantas sebanyak 200 orang di pagi hari dan 100 orang di sore harinya yang tersebar di seluruh wilayah Kota Bekasi untuk mengamankan warga Bekasi yang hendak beraktivitas. (dns)