BEKASIMEDIA.COM – Untuk menumbuhkan perekonomian lokal kota dan kabupaten Bekasi sudah sepantasnya pengusaha pengusaha lokal Bekasi ikut berpartisipasi dalam membangun daerahnya, sebut saja misalnya para pengembang konstruksi properti asal Bekasi. Mereka menjadi prioritas untuk dilibatkan dalam urusan belanja pemerintah daerah.
Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Bekasi Raya, Radityo Egi, kepada bekasimedia.com, Kamis (23/8/2018) menyatakan pembangunan memang berjalan tapi pemerataan penyebaran ekonomi menjadi deadlock.
“Sebetulnya sangat dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah pusat, untuk pekerjaan pekerjaan yang ditunjuk oleh pusat maka akan menunjuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dan memang pembangunan berjalan tapi pemerataan penyebaran ekeonomi tidak berjalan itulah yang terjadi deadlock saat ini,” ujarnya.
Namun kata Egi, pihaknya juga tidak bisa melihat dengan menggunakan satu kacamata saja, karena secara holistik dirinya memandang di mana keterbatasan fiskal atau uang itulah yang dijaga oleh pemerintah pusat. Yang kedua, memang setiap kebijakan akan menimbulkan efek dan risiko.
“Untuk nominal tertentu saya rasa pengusaha pengusaha di daerah juga dilibatkan, artinya kita dari pengusaha sendiri tidak secara serta merta mengandalkan belanja pemerintah itu sebagai pasar kita, kita harus berpikir out of the box karena pengusaha itu harus kreatif,” jelasnya.
Saat ditanya akankah pola pikir semacam itu dimanfaatkan oleh pengusaha pengusaha luar Bekasi? Ia menjawab,
“Kalau memang pekerjaan- pekerjaan yang dikelola dari budget kota (APBD) pengusaha pengusaha daerah pun juga harus dilibatkan. Kita melihat dari kacamata pengusaha bahwa kita harus lebih kreatif dan jangan hanya menjadikan APBD sebagai pasar kita saja, bagaimana kita bisa mencari pasar non pemerintah sebagai pasar kita juga.”
Kemudian, Egi menyatakan tujuan HIPMI semata bukan hanya membangun sinergitas dengan pemerintah daerah. Tujuannya
sinergi ini dilakukan dalam rangka melahirkan pengusaha-pengusaha baru, Artinya para pengusaha ini mempunyai latar belakang yang sangat luas, tidak hanya serta merta rekanan pemerintah.
“Peran HIPMI menjadi mitra pemerintah khususnya bagi para pengusaha muda yang belum berpengalaman di kota Bekasi, mereka bisa mencari tahu seperti apa kondisinya bisa ditanyakan di HIPMI, artinya bisa menjadi pintu masuk, karena lebih dari 15 persen pengusaha anggota yang bergabung di HIPMI ingin menyasar pasar Bekasi,” pungkasnya. (Dns)