BEKASIMEDIA.COM – Pemerhati pendidikan di Kota Bekasi, Sardi Effendi menyatakan Pemerintah Kota Bekasi tidak konsisten lantaran membuka kembali rombel setelah terjadi kembali permasalahan di dalam pelaksanaan PPDB Online tahun 2018.
“Rombel dibuka kembali tanda Pemkot tidak konsisten, saya ingatkan kepada PJ walikota jangan terjebak dengan usulan Kadisdik. Kadisdik mulai tidak konsisten dengan juklak juknis yang dibuat di mana rombel sudah ditentukan dan bertentangan dengan peraturan pemerintah tentang standard pendidikan,” ucapnya melalui pesan singkat, Senin (16/7/2018).
Sardi menambahkan, stakeholder menyesalkan apabila rombel ditambah
akan berdampak pada mutu kualitas pendidikan, ketersediaan sarana prasarana serra tenaga pendidik.
“Berkaitan dengan daya tampung ini karena disdik tidak punya perencanaan yang matang seharusnya sudah bisa dihitung angka kelulusannya. Ini sama saja disdik meniadakan sekolah swasta yang tergabung di BMPS. Sementara PP 17 tahun 2017 tentang jumlah rombel di mana SMP paling sedikit 20 dan maksimal 32 per-rombel.” tukasnya.
Sementara itu, Kadisdik Kota Bekasi Ali Fauzie telah mengirimkan Nota Surat permintaan Kepada PJ Wali Kota Bekasi Ruddi Gandakusumah untuk persetujuan penambahan Rombel di Setiap SMP Negeri, Ali Fauzie mengatakan Dinas Pendidikan masih menunggu persetujuan dari PJ Wali Kota Bekasi. (dns)