BEKASIMEDIA.COM Peserta JKN

Menu

Mode Gelap
Heri Sholihin Menang, Kota Bekasi Punya Wali Kota Baru Soal Kisruh Data PKH Ini Penjelasan, Anggota DPRD Enie Widhiastuti Ketua Fraksi PKS Kota Bekasi Terkait TKK Minta Pemkot Lakukan Langkah Ini Bawaslu Kota Bekasi Ingatkan di Masa Sosialisasi Para Caleg dan Partai Pahami Aturan yang Berlaku Islamic Book Fair 2023: Memperkenalkan Buku sebagai Pilar Peradaban

Advertorial · 30 Apr 2024 17:29 WIB ·

Sering Berobat, Parmi Beruntung Sudah Jadi Peserta JKN


 Sering Berobat, Parmi Beruntung Sudah Jadi Peserta JKN Perbesar

BEKASIMEDIA.COM – Terdaftar sebagai peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) pada program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) nyatanya tidak mengurangi manfaat dari penggunaan kartu JKN saat berobat ke fasilitas kesehatan. Semua pelayanan dan manfaat yang didapatkan tetap sama, tidak ada perbedaan layanan dengan segmen peserta lain bahkan dengan kelas yang lebih tinggi. Inilah yang dialami oleh Parmi (55) saat harus berobat ke klinik.

Parmi adalah seorang orang tua tunggal yang harus bekerja sendiri untuk menghidupi anaknya. Oleh sebab itu dia merasa sangat beruntung diperhatikan oleh pemerintah dengan diberikan kartu JKN pada segmen PBI yang bisa digunakan untuk berobat jika sakit di kemudian hari. Benar saja, ketika ia sakit kartu JKN tersebut sangat berguna baginya.

“Selama bulan puasa kemarin, saya sudah berobat dua kali ke klinik pakai kartu JKN. Pertama pada awal puasa, tiba-tiba asam lambung naik, ulu hati saya sakit sekali, sudah minum obat maag dari warung tidak ada perubahan. Tidak kuat menahan sakit, akhirnya saya ke klinik dan langsung disuntik obat lambung dan alhamdulillah langsung sembuh,” kata Parmi mengawali ceritanya, Kamis (11/04).

Beberapa hari setelahnya, dirinya kembali ke klinik karena Parmi kembali merasakan nyeri di jempol kaki, lalu menyebar ke bagian pergelangan tangan, kaki, lutut serta siku. Rasa sakit tersebut dirasakan secara tiba-tiba saat malam hari sebelum ia mau tidur.

“Dan lagi-lagi karena sudah tidak tahan dengan rasa nyerinya, langsung saya pergi ke klinik untuk melakukan pemeriksaan laboratorium. Setelah hasilnya keluar, saya dinyatakan kena asam urat,” cerita Parmi.

Parmi sangat beruntung memiliki kartu JKN, ia tidak perlu khawatir tentang biaya pengobatan kalau sewaktu-waktu ia atau anaknya sakit. Ia tak menyangka dengan hanya berbekal kartu JKN tersebut seluruh pengobatannya tidak mengeluarkan biaya sama sekali. Semua biaya berobat telah dijamin oleh BPJS Kesehatan.

“Saya merasa beruntung telah terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan, karena diusia saya yang tidak lagi muda ini banyak sekali penyakit yang datang. Alhamdulillah penyakit saya bisa ditangani di klinik, pulang dari klinik bisa langsung sembuh. Saya tidak pusing lagi memikirkan biaya pengobatan meskipun harus bolak balik ke klinik, karena semua sudah di tanggung oleh BPJS Kesehatan,” jelasnya.

Dari pengalamannya itu, Parmi menyayangkan jika masih ada masyarakat yang menganggap sulitnya menggunakan kartu JKN untuk berobat. Berbekal pengalamannya berobat ke klinik, Parmi yang terdaftar sebagai peserta JKN segmen PBI tidak menemukan kendala saat berobat.

“Banyak orang yang bilang kalau berobat pakai kartu JKN di klinik atau di rumah sakit dipersulit, apalagi kalau kita menggunakan kartu JKN yang gratis dari pemerintah. Setelah mengalami sendiri ternyata omongan itu tidak benar karena ketika saya berobat di klinik dilayani sangat baik oleh petugas dan dokter klinik. Bahkan sampai sembuh, saya tidak menggeluarkan uang sama sekali untuk biaya pengobatan,” jelasnya.

Menutup perbincangan, Parmi berharap agar masyarakat jangan ragu untuk berobat menggunakan BPJS Kesehatan, karena prosedurnya mudah tidak sesulit yang dibayangkan. Yang terpenting adalah tetap harus memastikan kepesertaannya aktif agar masyarakat dapat mengakses pelayanan kesehatan dengan mudah, cepat dan setara.

“Saya berharap supaya masyarakat tidak ragu untuk berobat menggunakan BPJS Kesehatan, karena prosedurnya betul-betul sangat mudah, yang penting kepesertaannya terus aktif ya. Jadi kalau sewaktu-waktu mau digunakan tidak pusing lagi. Berobat menggunakan BPJS Kesehatan itu memang prosedurnya harus ke fasilitas kesehatan tingkat pertama dulu, kalau perlu mendapatkan pengobatan yang lebih serius baru dirujuk ke fasilitas lanjutan atau rumah sakit. Buktinya saya berobatnya cukup ke klinik sudah sembuh dan tidak perlu ke rumah sakit. Jalani persedurnya dan ikuti prosesnya pasti semua akan mudah,” tutupnya. (HP/dw)

 

Artikel ini telah dibaca 31 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

SMK BKM 2 Bekasi, Sekolahnya Generasi Siap Kerja! Menerima Siswa Baru Tahun Ajaran 2025-2026

8 Januari 2025 - 12:58 WIB

Asti: Program JKN Berperan Penting Bantu Pasien Disabilitas

30 Desember 2024 - 12:36 WIB

Ini Harapan Jisa Bagi Program JKN

30 Desember 2024 - 12:32 WIB

Fachry: Semua Mudah Dengan Aplikasi Mobile JKN

19 Desember 2024 - 10:45 WIB

Mobile JKN jadi Solusi Tepat Akses Layanan Kesehatan

18 Desember 2024 - 19:14 WIB

Penyandang Disabilitas ini Merasa Tenang Dilindungi Program JKN

18 Desember 2024 - 19:11 WIB

Trending di Advertorial