BEKASIMEDIA.COM – Memasuki satu dekade setelah beralih dari PT Askes, Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) mulai banyak dipercaya oleh masyarakat Indonesia. Juga bagi peserta sejak zaman PT Askes tentu sudah tidak asing dengan program penjaminan kesehatan milik pemerintah ini. Kamsiati (81) merupakan salah satu Peserta Program JKN yang terdaftar sebagai janda pensiunan TNI. Dalam usianya yang semakin bertambah, tampak kerutan-kerutan diwajah serta berbagai keluhan kondisi tubuhnya semakin banyak. Namun, hal itu tidak menjadikannya patah semangat, dirinya tetap semangat rutin berobat dan memeriksa kesehatannya.
“Saya sudah terdaftar sejak zamannya PT Askes atau sebelum bertransformasi menjadi BPJS Kesehatan, jadi sejak dahulu sudah tidak bingung ketika saya atau almarhum suami bahkan anak-anak sakit. Bahkan dahulu almarhum suami saya sempat dirawat di RSPAD Gatot Soebroto lama sekali dan semuanya dijamin. Oleh karena itu saya sangat bersyukur sekali sudah terdaftar ke dalam Program JKN dan masih aktif karena sudah dipotong langsung dari uang pensiunan yang setiap bulan saya dapat,” jelasnya.
Pada saat ditemui Tim Jamkesnews pada Jumat (27/10) dirinya bercerita bahwa sangat mengapresiasi rujukan berjenjang yang dijalankan dalam Program JKN. Karena menurutnya ada beberapa penyakit yang memang bisa disembuhkan di klinik saja, tidak diperlukan ke rumah sakit. Hal ini juga memudahkan pasien sehingga tidak perlu untuk meluangkan waktu dan tenaga lebih ke rumah sakit.
“Alhamdulillah kondisi saat ini baik namun beberapa waktu lalu menderita flu, sudah hampir seminggu belum mereda makanya datang berobat ke klinik. Menurut saya juga seperti rujukan ke rumah sakit itu sangat baik sekali dibuatkan berjenjang, dikarenakan seperti saya yang hanya sakit flu seperti ini rasanya tidak perlu sampai ke rumah sakit. Bagus seperti sekarang yaitu berjenjang, memudahkan pasien juga tidak perlu harus kerumah sakit. Saya sudah sangat cocok di klinik tempat saya terdaftar, perawatnya dan dokternya ramah, serta sabar sekali menghadapi nenek-nenek seperti saya. Tetapi saya juga sempat beberapa kali masuk rawat inap di rumah sakit, melalui IGD dan juga berobat kontrol ke rumah sakit semuanya tidak mengeluarkan biaya dan dijamin,” ujar Kamsiati.
Memasuki usianya yang senja, Kamsiati tidak pernah lupa untuk selalu mengonsumsi makanan-makanan yang sehat dan juga diiringi dengan olahraga ringan yang bisa dilakukan setiap hari. Dirinya juga mengingatkan kepada anak-anak muda untuk mengurangi makanan tidak sehat dan rajin berolahraga. Kamsiati menceritakan bahwa memasuki usianya yang sudah 80 tahun, dirinya belum pernah sakit yang berat seumur hidupnya. Menurutnya kesehatan yang bertahan lama tidak bisa dilakukan saat tua saja, namun sudah dibangun sejak muda dan konsisten, hal itulah yang menjadi nasehat kepada anak serta cucunya apabila bertemu.
“Kalau saya sejak dari muda memang tidak pernah makan sembarangan, apalagi zaman dahulu pilihan makannya masih sedikit. Oleh karena itu saya biasakan masak sendiri, anak-anak dan cucu-cucu saya juga selalu saya beri nasehat untuk makan makanan bergizi dan tidak lupa untuk olahraga ringan saja setiap hari, yang penting rutin. Alhamdulillah saya sudah lebih dari 80 tahun tetapi belum pernah sakit yang parah atau dirawat lama, ya mungkin karena menjalankan pola makan dan olahraga seperti itu. Kalau menurut saya, kesehatan yang dimiliki saat usia seperti saya tidak bisa dilakukan saat sudah tua saja, namun sudah harus dikerjakan sejak muda dan konsisten jadi tubuh kita terbiasa terawat untuk sehat,” tutupnya. (BS/pm)