BEKASIMEDIA.COM – Hega Pria Tamalaga, warga Bekasi yang menjadi radiologis di Rumah Sakit Darurat Covid-19, Wisma Atlet Kemayoran.
Kepada bekasimedia.com, Rabu (27/5/2020), Hega menuturkan latar belakang bekerja di RS Sementara Wisma Atlet karena mendapatkan kabar dari temannya, bahwa ada lowongan petugas medis di sana.
“Saya dapat kabar dari kawan. Nih ada lowongan. Lu coba,” tuturnya saat dihubungi lewat sambungan telepon.
Beberapa hari kemudian, ia mendapatkan telepon dan diminta untuk periksa kesehatan. Namun, Hega merasa ragu-ragu, karena mendengar isu yang beredar dan takut juga kena covid-19.
“Takut sih takut, tapi akhirnya saya ikut tes kesehatan dan diterima di sana,” kata Hega yang tinggal bersama keluarganya di Perumahan Kodam Mustikajaya Kota Bekasi.
Awal masuk pertama kali, pada tanggal 27 Maret 2020, ia masih agak takut meski sudah memakai baju hazmat. “Takut kena Covid, tapi ke sini-sini sudah nggak lagi,” kata lulusan D3 tahun 2016 ini.
Ia menjelaskan sistem kerja di Wisma Atlet, 14 hari kerja, 14 hari karantina. Selama empat belas hari pertama, ia sangat kangen dengan keluarga dan kawan-kawannya.
“Awalnya kangen, tapi mengingat keluarga saya juga rata-rata orang medis. Rata-rata yang di sini juga begitu, kangen keluarga, nongkrong dengan kawan-kawan. Mau bagaimana lagi,” curhatnya.
Pertengahan April lalu, ia sempat pulang dan saat lebaran ia baru masuk lagi.
“Kemarin, saat orang-orang merayakan hari raya Idul Fitri saya kerja mas,” tambahnya.
“Covid-19 itu benar adanya,” Hega menjelaskan . Tidak seperti isu yang beredar, bahwa virus corona adalah konspirasi dunia.
“Benar kok, saat melihat rontgen paru-paru dari pasien ada yang berbeda yaitu adanya putih di tengah-tengah paru. Kalau yang parah, paru-parunya putih semua,” katanya.
Ia sangat menyayangkan bila ada yang mengatakan virus adalah konspirasi. Kepada kawan-kawannya, ia selalu memberikan informasi mengenai covid-19 dan bagaimana pencegahannya.
“Saya juga sering kasih tahu ke kawan-kawan mengenai apa itu covid-19, karena banyak juga yang belum mengerti,” tambahnya.
Virus ini, kata dia, tidak terlihat. Untuk itu ia menyarankan agar menggunakan masker dan sering cuci tangan. Kalau ada yang beranggapan tergantung imun tubuh kita, tidaklah semuanya benar.
“Karena banyak juga yang imunnya baik tapi saat diperiksa ternyata positif,” tambahnya.
New Normal Ekonomi
Tagar new normal menjadi trending topik akhir-akhir ini. Apalagi, Presiden Jokowi baru saja melakukan pemeriksaan Mall di Kota Bekasi, sebagai uji coba new normal.
Menurut Hega, dengan kondisi seperti ini. Ia menyarankan agar masyarakat untuk tetap menggunakan masker, sering cuci tangan dan tetap menjaga jarak.
“Karena kita melawan virus yang kasat mata,” tegasnya. (ham)