BEKASIMEDIA.COM – Lemahnya koordinasi antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) menjadi salah satu persoalan mendasar terkait polemik gedung sekolah baru tanpa dilengkapi meubelair seperti yang terjadi di SDN Pekayon Jaya III, Bekasi Selatan.
Pola penganggaran antar dinas terkait belum terintegrasi secara baik, sehingga pelaksanaannya masih terkesan berjalan masing-masing seolah tanpa adanya koordinasi yang baik.
Kepala Bidang Bina Program (Kabid Binpro) Dinas Pendidikan (Disdik) kota Bekasi, Krisman Irwandi menyatakan dirinya pernah mengusulkan agar penganggaran untuk pembangunan gedung sekolah dan pengadaan meubelairnya menjadi satu paket.
“Saya pernah mengusulkan agar dilakukan satu paket saja penganggaran supaya tidak terjadi hal seperti sekarang ini. Akan tetapi tupoksinya kan tidak bisa. Tupoksi Disperkimtan kan tidak bisa pengadaan sarana dan prasarana, dia hanya menyiapkan bangunan, juga sama halnya dengan rumah sakit yang belum ada peralatannya karena tupoksinya, sementara sarananya silakan kepada OPD terkait,” ujarnya kepada awak media, Rabu, (18/9/2019)
Lebih lanjut Krisman yang juga pernah menjabat Kabid Dikdas dan Kabid Sarpras menampik lemahnya dalam perencanaan penganggaran. Namun ia beralasan beda tupoksinya kecuali kata dia, dilakukan secara berbarengan atau berkoordinasi.
Selain itu, konektifitas koordinasi dalam penganggaran dan perencanaan yang matang perlu dibangun antar lintas dinas terkait agar ke depan tidak lagi terjadi persoalan persoalan klasik.
“Kita tetap akan berkoordinasi dengan dinas terkait, kita juga kan punya data. Dinas perkimtan juga berdasarkan dari usulan kita juga,” imbuhnya. (dns)