BEKASIMEDIA.COM – Anggota DPRD kota Bekasi asal partai Golkar, Faisal menyatakan dirinya setuju jika dilakukan evaluasi terhadap kepala sekolah SDN Pekayon Jaya III, jika benar sudah alasannya 2 tahun sakit tanpa kehadiran. Faisal mengatakan kondisi ini akan berdampak pada terganggungnya sistem dan manajemen sekolah serta kegiatan belajar mengajar siswanya.
“Saya juga belum tahu beliau sakit selama 2 tahun ini apakah bed rest ataukah tetap hadir di sekolah. Kalau memang tidak hadir selama 2 tahun ini harusnya juga memang dievaluasi karena tidak mungkin jabatan itu tanpa kehadiran,” ujarnya kepada awak media di ruang kerjanya, gedung DPRD, Jalan Chairil Anwar, Margahayu, Bekasi Timur, Rabu, (18/9/2019).
Seperti diketahui sebelumnya, persoalan tidak adanya meja bangku untuk belajar (meubelair) di SDN Pekayon Jaya III, Bekasi Selatan sehingga siswa harus belajar di lantai selama 2 tahun belakangan turut menjadi perhatian banyak pihak.
Faisal berharap hal ini menjadi pelajaran berharga bagi dinas terkait, serta menjadi motivasi bagi semua pihak agar lebih bisa berkonsentrasi pada bidang dan tupoksinya masing-masing. Ia juga meminta rekan-rekan anggota dewan bisa memberikan inspirasi bagi perbaikan mutu pendidikan di kota Bekasi.
Selain itu, politisi Golkar asal dapil 5 Pondokgede, Pondokmelati ini juga berharap momentum ini bisa dijadikan ajang untuk saling mengingatkan, agar pihak-pihak terkait bisa segera melakukan perbaikan.
“Saya juga berharap kepada rekan-rekan Pers juga ikut terus membantu mengawal dan menyajikan informasi yang utuh kepada publik sampai dengan goal-nya yaitu solusi yang terbaik bagi mutu pendidikan,” tukasnya.
Ada atau tidak ada persoalan, Faisal meminta Dinas Pendidikan harus terus melakukan evaluasi secara kontinyu karena memang tugas dan fungsinya dalam menghadirkan penyelenggaraan pendidikan yang bermutu bagi masyarakat.
“Bahkan bukan cuma mengevaluasi. Namun juga memperbaharui sistem, karena kota ini tumbuh dan berkembang dengan pesat. Kegiatan masyarakat, pola belajar juga mengikuti perkembangan zaman, bahkan kurikulum pendidikan saja diatur setiap sekian waktu sehingga tidak mengevaluasi setiap ada masalah namun menjadi tugas rutin Disdik,” pungkasnya. (dns)