BEKASIMEDIA.COM – Sekolah Alam Natur Islam Jatiasih menyelenggarakan kegiatan Buka Puasa Bersama (Iftar Jamai) sekaligus penggalangan dana untuk membantu Rakyat Palestina pada Jumat (17/5/2019). Acara penggalangan dana yang bekerjasama dengan Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) Kota Bekasi dimulai dengan penampilan dongeng menggugah mengenai kisah perjuangan Rakyat Palestina.
Kepala Sekolah Alam Natur Islam Jatiasih, Ade Chairil Anwar menyatakan sudah keempat kalinya bekerjasama dengan KNRP. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, kali ini khusus ada penampilan dongeng sambil menunggu datangnya waktu berbuka.
“Kalau untuk mengundang KNRP ini sudah keempat Kali. Dulu-dulu biasanya penggalangan dana, bakti sosial, family gathering, terakhir sekarang dongeng iftor jamai,” ujarnya Jumat (17/05/2019).
Alasan rasional mengapa dukungan untuk Rakyat Palestina harus terus bergulir, kata Ade karena Palestina merupakan bagian dari sejarah umat Islam. Ada Baitul Maqdis yang harus dijaga.
Oleh karena itu, penggalangan dana menjadi salah satu cara membantu perjuangan Rakyat Palestina menjaga sejarah penting umat Islam seluruh dunia.
“Kita sebagai kaum muslim, Kita berkewajiban membantu. Kedua, mengamalkan hadits Nabi. Bahwa antara muslim satu dengan muslim lain ibarat satu tubuh. Jika Salah satu sakit, yang lain ikut sakit,” jelasnya.
Ade menerangkan bahwa ini juga termasuk bagian dari edukasi bagi orangtua siswa. Bahwa berinfaq lebih banyak jauh lebih baik ketimbang berbuka puasa bersama disuguhi makanan yang melimpah dan mewah.
“Hari ini kita tanamkan ke orangtua, bahwa di Palestina sedang terjajah, oleh karena itu, pastikan, Ayah Bunda berinfaq, sempatkan untuk menyumbang,” ujarnya.
Orangtua sendiri merespons dengan baik kegiatan buka bersama sekaligus penggalangan dana ini. Karena selama ini pun, kata Ade setiap Ada kegiatan Amal, orangtua selalu responsif dan akomodatif.
Disinggung mengenai korelasi dengan dunia pendidikan, Ade menyatakan dongeng bagian adalah salah satu bagian dalam upaya menerapkan karakter Kepedulian dalam diri siswa.
“Ini bagian dari pendidikan. Pendidikan sekarang kan ada yang berkaitan dengan produktivitas, ada juga berkaitan dengan kualitas. Tapi kita tidak melihat aspek itu. Jika dulu negara belum memberikan ruang untuk, sementara sekolah kami dari dulu terbiasa menerapkan pembangunan karakter, Seperti hormat, jujur, disiplin dan peduli. Ini bagian dari kualitas lulusan sekolah Islam,” imbuhnya.
Ia berharap acara ini bisa menggugah kepedulian siswa akan kondisi muslim dunia. Selain itu, untuk mengetuk pintu hati orangtua dan anak-anak agar membuka hati mau mendoakan semua umat Islam di seluruh dunia terutama yang tengah dilanda perang dan berbagai kesukaran hidup.
Juga mengamalkan salah satu isi Al-Quran yakni saling tolong menolong dalam kebaikan. (Dns)
