Oleh: Dr. Diyah Yuli Sugiarti (Kaprodi Manajemen Pendidikan Islam UNISMA Bekasi)
Provinsi Jawa Barat menyelanggarakan program Kotak Literasi Cerdas (kolecer). Tujuan program ini adalah untuk membangun minat baca di kalangan keluarga dan masyarakat, mengingat minat baca di Indonesia memang sangat rendah dibandingkan negara lain.
Program ini telah diresmikan di Kabupaten Bekasi pada tanggal 25 Januari 2019. Dalam acara tersebut dikukuhkan Bunda literasi kecamatan sekabupaten Bekasi. Saat ini terdapat 23 Kecamatan di kabupaten Bekasi.
Dalam program Kolecer dalam teknisnya pengelolaannya diserahkan kepada Dinas Perpustakaan baik tingkat Provinsi, kabupaten/kota, kecamatan. Dan ke depannya akan diperluas tidak hanya di tingkat kecamatan tetapi sampai ke tataran kelurahan, Rukun Warga (RW) sampai tataran Rumah Tangga (RT).
Terkait implementasinya, Pemda provinsi Jawa Barat akan memberikan rak buku Kolecer di berbagai lokasi untuk menyediakan bahan bacaan bagi keluarga dan masyarakat.
Upaya yang patut dipuji, mengingat pentingnya membaca bagi keluarga dan masyarakat. Membaca akan membuka jendela dunia. Dengan membaca wawasan cakrawala ilmu pengetahuan akan terbuka. Dengan membaca otak manusia akan bekerja baik dan membuat otak akan menjadi cerdas.
Satu langkah yang tidak boleh berhenti sampai di sini. Program ini harus terus diperluas sehingga terjadi peningkatan akses dan pemerataan program kolecer di seluruh wilayah. Dan setelah akses dan pemerataan rak kolecer, maka yang tak kalah pentingnya adalah peningkatan mutu buku sebagai bahan bacaan.
Bila di awal pemerintah Daerah meminta masyarakàt berperan aktif dan partisipasi untuk menyumbangkan buku buku bekasnya, harusnya tidak sepenuhnya diharapkan demikian. Buku buku bekas secara fisik rata rata sudah tidak sehat, apalagi dari sisi kontennya banyak yang sudah tidak relevan dengan kebutuhan perubahan zaman. Program kolecer harus diimbangi dengan peningkatan mutu bahan bacaannya.
Maka dibutuhkan buku-buku baru dengan konten yang lebih adaptif dengan perubahan. Buku buku yang relevan dengan tuntutan ilmu pengetahuan di era terkini. Sehingga selain menumbuhkan minat baca keluarga dan masyarakat tetapi juga benar benar akan menciptakan kecerdasan yang akan membentuk daya saing mereka di era saat ini.
Maka pemerintah daerah Jawa Barat sangat layak memprioritaskan peningkatan mutu bahan baca dengan menganggarkannya dalam APBD. Bila tahun ini belum mendapat anggaran, sebagai pemerintah yang memiliki hak sebagai regulator, seharusnya ini bukan sebuah kendala. Pemerintah bisa mudah meminta berbagai swasta dan perusahaan untuk turut peduli mencerdaskan bangsa. Apakah itu melalui dana CSR atau dana sponsor dengan memberi imbalan tercantumnya nama dan logo perusahaan.
Untuk mengadaan buku-buku yang bermutu pemerintah bisa menggandeng penerbit seperti Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) sehingga ada jaminan mutu buku-bukunya sekaligus pemerintah boleh meminta potongan harga buku dari IKAPI.
Keberhasilan program memang tidak bisa berdiri sendiri. Maka keterbatasan bisa diatasi dengan kerjasama dan kolaborasi dengan berbagai pihak. Semakin banyak pihak maka akan semakin baik.
Semoga program kolecer yang sangat bagus bagi masyarakat ini tidak setengah hati. Tapi akan benar benar terwujud secara komprehensif dan holistik. ***