BEKASIMEDIA.COM

Menu

Mode Gelap
Soal Kisruh Data PKH Ini Penjelasan, Anggota DPRD Enie Widhiastuti Ketua Fraksi PKS Kota Bekasi Terkait TKK Minta Pemkot Lakukan Langkah Ini Bawaslu Kota Bekasi Ingatkan di Masa Sosialisasi Para Caleg dan Partai Pahami Aturan yang Berlaku Islamic Book Fair 2023: Memperkenalkan Buku sebagai Pilar Peradaban Dishub Kota Bekasi Batasi Operasional Kendaraan Besar, Khusus Kendaraan Sumbu Tiga Keatas

Berita Terbaru · 22 Jan 2018 WIB ·

Dinkes Kota Bekasi: Penyumbang Terbesar HIV adalah Penyuka Sesama Jenis


 Dinkes Kota Bekasi: Penyumbang Terbesar HIV adalah Penyuka Sesama Jenis Perbesar

BEKASIMEDIA.COM – Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi, Dezi Syukrawati, menegaskan penyuka sesama jenis adalah penyumbang terbesar Human Immunodeficiency Virus (HIV).

“Kalau berdasarkan data kita memang sebagian besar yang mengidap HIV diawali dengan penyakit penyimpangan perilaku, ada yang sesuka sesama ada juga yang suka gonta ganti pasangan,” katanya, Minggu (21/1/2018).

Penyebaran penyakit HIV di Kota Bekasi, kata Dezi, masih sulit dicegah karena perilaku seks sesama kaum lelaki memberikan potensi paling tinggi dalam penyebaran virus HIV.

Dinas Kesehatan Kota Bekasi sendiri mencatat sebanyak 466 orang terkena penyakit human immunodeficiency virus (HIV).

Dezi menyatakan angka 466 penderita HIV itu merupakan kelompok gay. “Penyumbang virus ini terbesar dari kelompok lelaki seks dengan lelaki (LSL),” imbuhnya.

Data tersebut, kata Dezi, merupakan data di tahun 2017. Sayangnya Dezi tidak mengetahui berapa banyak kelompok penyuka sesama jenis di Kota Bekasi.

“Memang jumlah secara pasti LGBT di Kota Bekasi kami tidak ada. Namun, data 466 yang terinfeksi HIV adalah mereka mengakses ke layanan kesehatan saja kalau yang tidak akses, kita nggak punya,” katanya.

Menurutnya, penyebaran penyakit HIV di Kota Bekasi masih sulit dicegah karena perilaku seks sesama kaum lelaki memberikan potensi paling tinggi dalam penyebaran virus HIV. Oleh karena itu, pihaknya kini tengah intensif melakukan upaya pencegahan dan penyembuhan kepada para penderita.

Perlu diketahui bahwa pengobatan HIV dibiayai negara. Masyarakat, Kata Dezi bisa membayangkan sendiri berapa biaya yang sudah dikeluarkan negara hanya untuk pengobatan HIV.

Oleh karena itu, pihaknya kini tengah intensif melakukan upaya pencegahan dan penyembuhan kepada para penderita. Salah satunya dengan mengimbau agar tidak melakukan tindakan menyimpang.

“Kami mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan kegiatan yang menyimpang atau berisiko untuk kesehatan,” katanya lagi, “Upaya pencegahannya dilakukan dengan tindakan ABCD (tidak melakukan hubungan seksual, setia pada pasangan, menggunakan kondom, jauhi narkoba),” tukasnya. (I)

Artikel ini telah dibaca 1 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Akan Digelar Di Taman Kota, Ketua Umum Qur’anic Relationship Ajak Pemuda Bekasi Mengaji

28 Maret 2024 - 23:54 WIB

Rian Nopandra kembali pimpin ketua PWI Banten periode 2024-2029

28 Maret 2024 - 08:52 WIB

Kecewa atas Pelaksanaan Pemilu 2024 yang Tidak Transparan DPRD Akan Panggil Ketua KPU dan Bawaslu

26 Maret 2024 - 17:54 WIB

Anis Byarwati Tegaskan Kerjasama Dengan Dewan Kota Jakarta Untuk Kemaslahatan Masyarakat

25 Maret 2024 - 15:54 WIB

Sodikin: Pemkot Bekasi Harus Berani Beli Lahan Untuk Pembangunan Gedung Sekolah Di Jatirahayu

24 Maret 2024 - 18:09 WIB

Pengamat Politik Unsoed Prediksi Partai Koalisi Pilpres yang Berseberangan Potensi Berkoalisi di Pilbup Banyumas

22 Maret 2024 - 05:37 WIB

Trending di Berita Terbaru