BEKASIMEDIA.COM — Anggota Komisi IV DRPD Kota Bekasi, yang mengawasi Bidang Pendidikan, Kesehatan, Sosial, Agama dan Tenaga Kerja, Lili Anggraini mengatakan pihaknya mendukung rencana Pemerintah Kota Bekasi menjadikan RSUD Kota Bekasi menjadi RSUD tipe B Pendidikan.
Hal itu disampaikan politisi perempuan asal Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (FPPP) di gedung DPRD kota Bekasi, Jalan Chairil Anwar, Margahayu, Kalimalang, Bekasi Timur, Kamis (18/1/2018).
Selain itu, Lili berharap pemerintah dapat membentuk fakultas kedokteran pada kampus yang ada di Kota Bekasi. Ia menyatakan, manfaat membuka fakultas Kedokteran di kota sendiri dapat melahirkan orang-orang yang bertugas melayani kesehatan seseorang.
“Saya berharap di kota Bekasi ada pendidikan terkait bidang kedokteran, bisa berupa fakultas ataupun dibangunnya Universitas yang membuka akademik khusus itu,” ujarnya.
Ia pun berharap fakultas tersebut menjamin kualitas pendidikan kedokteran dengan baik.
Menurut Lili, mendirikan fakultas untuk menimba ilmu kedokteran khusus di Kota Bekasi perlu jadi perhatian pemerintah kota Bekasi. Pasalnya, dengan bertambahnya penduduk Kota Bekasi seiring waktunya, maka rasio penambahan SDM berprofesi sebagai dokter perlu diperhatikan.
“Bertambahnya penduduk harus sebanding dengan tenaga dokternya juga. Sehingga tidak hanya menerima (lulusan dokter) dari luar tapi dari Bekasinya juga,” sambung Lili.
Dia menambahkan, mendirikan kampus khusus kedokteran terbilang menguntungkan di lain sisi. Selain bisa memfasilitasi warganya yang berkeinginan menjadi dokter, nantinya hasil cetakan kampus dapat mengabdi ke daerah lainnya.
“Di sisi lain kita punya kebanggaan, bisa memiliki putra daerah yang berkualitas, dan apabila bisa berkembang menjadi dokter nanti bisa membantu masyarakat di pelosok-pelosok,” tukasnya.
Ia mencontohkan, ketika ada salah satu anggota keluarga tiba-tiba jatuh pingsan, atau terkena serangan jantung, orang-orang lulusan fakultas itulah yang bertanggung jawab memberikan pertolongan pertama. “Melalui pertolongan pertama yang sangat krusial (dan tentu saja kehendak Tuhan) segalanya ditentukan: bertahan hidup karena penanganan yang baik atau meninggal karena ketidaktepatan dan keterlambatan penatalaksanaan. Tentu saja kita masyarakat sangat menginginkan petugas yang menangani kesehatan keluarga kita itu alias dokter memiliki kapasitas yang mumpuni,” pungkas Lili.
(Dns)