BEKASIMEDIA.COM

Menu

Mode Gelap
Soal Kisruh Data PKH Ini Penjelasan, Anggota DPRD Enie Widhiastuti Ketua Fraksi PKS Kota Bekasi Terkait TKK Minta Pemkot Lakukan Langkah Ini Bawaslu Kota Bekasi Ingatkan di Masa Sosialisasi Para Caleg dan Partai Pahami Aturan yang Berlaku Islamic Book Fair 2023: Memperkenalkan Buku sebagai Pilar Peradaban Dishub Kota Bekasi Batasi Operasional Kendaraan Besar, Khusus Kendaraan Sumbu Tiga Keatas

Opini · 18 Jan 2018 WIB ·

Ridwan Kamil, Kenapa PDIP Tak Mencalonkannya?


 Ridwan Kamil, Kenapa PDIP Tak Mencalonkannya? Perbesar

Ridwan Kamil, saat itu hubungannya dengan dua partai pengusung di Pilwakot Bandung (PKS & Gerindra) masih romantis meski gerimis.

Saat itu, survei dan opini yang berkembang; hanya Ridwan Kamil atau Risma yang bisa mengalahkan Ahok di Pilgub Jakarta.

Saat itu, Ridwan Kamil mulai main-main ke Jakarta. Langsung bertandang ke markas Jakmania di Senayan. Ini kisah nostalgia awal tahun 2016.

Februari 2016. Tiba-tiba saja Jokowi memanggil Ridwan Kamil. Ia memberi saran agar RK mundur, jangan ke Jakarta, jangan melawan Ahok. Titik.

Agustus 2016, RK hadir di acara PDIP. Ada adegan yang sangat dikenang, RK sungkem kepada Megawati

Sejak saat itu, RK makin jauh meninggalkan orang-orang yang dulu menguras keringat, membantunya jadi Walikota Bandung. Namun takdir kemudian berkata lain. Meski tanpa RK, ternyata Ahok bisa dikalahkan.

Ketika Pilgub Jakarta belum lagi usai. NasDem membuat kejutan. Viktor Laiskodat mengumumkan partainya telah meminang RK jadi Cagub Jabar. Yang dipinangpun langsung mengangguk setuju.

Semua tahu. NasDem adalah sekutu utama Jokowi dan PDIP. Maka langkah NasDem mengambil RK dari PKS dan Gerindra, dianggap sebagai kepanjangan tangan rencana PDIP di Jawa Barat.

Namun, kenyataan berkata lain. Meski RK kunjungi Markas DPP PDIP di hari-hari terakhir, saat injury time, Moncong putih memajukan nama TB Hasanudin-Anton Charliyan.

“Kenapa PDIP tidak memajukan RK?”

Ada dua kemungkinan…

Kemungkinan pertama: PDIP meragukan konsistensi RK

Ridwan Kamil dengan sangat mudahnya meninggalkan PKS-Gerindra yang telah mengusungnya jadi Walikota Bandung. Saat itu, alasannya karena tak mau jadi kader partai.

Namun saat dipinang Golkar, dihadapan Setya Novanto yang saat itu belum ditangkap KPK, dengan bangga RK mengatakan siap jadi kader Golkar.

Ada inkonsistensi. Nah, PDIP tak mau kejadian sama terulang, bakal dengan mudah ditinggalkan RK, suatu saat nanti.

Kemungkinan kedua: PDIP Sebenarnya dukung RK

Memperhatikan hasil polling di media sosial, dimana pasangan Tb Hasanuddin-Anton Charliyan hampir selalu berada di urutan terbawah, artinya tidak ada upaya serius dari PDIP untuk menaikan suara paslonnya di media sosial, padahal PDIP juara di Jabar saat pemilu legislatif 2014 lalu. Atas dasar hal ini, bisa jadi sebenarnya di belakang panggung, RK yang didukung PDIP.

Sementara Tb Hasanuddin yang juga purnawirawan jenderal hanya pemecah suara saja. Bagaimana agar suara para pengagum TNI yang sedang naik daun, tidak seluruhnya lari ke pasangan Sudrajat-Syaikhu. Mungkinkah demikian? Selalu ada kemungkinan dalam politik.

 

Bekasi kemarin sore, 17 Januari 2018

Enjang Anwar Sanusi
#catatanenjang untuk #pilgubjabar

Artikel ini telah dibaca 1 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Pendidikan Agama Sebagai Sarana Pengembangan Moral Anak Usia Dini

4 Desember 2023 - 16:50 WIB

Dampak Pembangunan Infrastruktur Di Wilayah Pesisir Terhadap Ekosistem Laut

4 Desember 2023 - 13:04 WIB

Dampak Maraknya Perdagangan Online Terhadap Pedagang Konvensional

2 Desember 2023 - 17:07 WIB

Education for All: Menuntut Layanan Pendidikan Berkualitas untuk Orang Miskin

10 Oktober 2023 - 19:08 WIB

Ambisi Jokowi Ambil Alih Ketum Golkar?

25 Juli 2023 - 22:24 WIB

Semrawut dan Bau, Mengapa Pasar Tradisional Masih Eksis?

18 Juli 2023 - 16:17 WIB

Trending di Opini