BEKASIMEDIA.COM – Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi Syariah Ukhuwah Pro Ibu tahun 2018 bertema “Melangkah Bersama Menuju Hidup yang Lebih Berkah dengan Ekonomi Syariah” diselenggarakan di aula Asrama Haji Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu siang (28/2/2018).
Ketua Koperasi Syariah Ukhuwah Pro Ibu Alwin Fajri Siregar mengatakan bahwa Koperasi Syariah Ukhuwah Pro Ibu yang berdiri sejak tahun 2012, kini sudah menjadi program nasional pemerintah Republik Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi.
“Alhamdulillah program kita sudah dijadikan program nasional oleh Presiden Jokowi, dengan program bank wakaf tersebut jadi mengadopsi apa yang kita lakukan di sini, Tahun 2018 ini targetnya terbentuk 1000 untuk pesantren,” ujar Alwin kepada awak media.
Program ini dijadikan contoh oleh program nasionalnya Presiden Jokowi yang tahun 2017 sudah diujicoba di 20 pesantren secara nasional di antaranya di Lirboyo, Tebu Ireng, Tempe, Buntet, Krapyak Solo, Baiturohman Bantul dan lain sebagainya dan seluruhnya dinilai cukup berhasil. Oleh karena itu Jokowi pada tahun ini menargetkan terbentuk 1000 pesantren dengan pemberian modal sebesar 4 miliar untuk masing-masing pesantren yang dananya bersumber dari donatur bukan dana dari pemerintah.
Presiden Jokowi beserta jajarannya mendorong para donatur untuk membuat koperasi seperti ini di setiap pesantren, tahun ini sebanyak 1000 pesantren secara nasional bertujuan untuk membangkitkan masyarakat miskin dan menggeliatkan sektor ekonomi UMKM.
Koperasi Syariah Ukhuwah Pro Ibu yang berdiri sejak 2012 saat ini sudah beranggotakan 2700 orang yang tersebar di 6 kecamatan di kota Bekasi dengan program perberdayaan dengan 2 syarat keanggotaan yaitu semakin miskin semakin layak dan yang kedua ibu sebagai duta keluarga, artinya semua anggotannya praktis adalah kaum ibu.
Lebih lanjut Alwin menjelaskan program Koperasi Simpan Pinjam yang dilakukan untuk melepaskan masyarakat dari jeratan gurita rentenir atau praktek riba. Untuk itu para anggota koperasi membangun semangat saling tolong menolong sesama anggota. Aset sebesar 3 miliar rupiah yang saat ini dikelola berasal dari tabungan anggota dan sepenuhnya tidak menggunakan dana bank.
“95 persen mereka adalah orang-orang yang terjerat dengan rentenir. Oleh karena itu koperasi ini digunakan oleh mereka sebagai sarana untuk saling tolong menolong. Saat ini kami tidak ada dana dari perbankan dan semuanya kami latih mereka para ibu untuk menabung. Dan kini aset kita sudah 3 miliar yang berasal dari perputaran ibu-ibu itu sendiri,” imbuhnya.
Koperasi Syariah Ukhuwah Pro Ibu sendiri menargetkan tahun ini membuka kembali 2 cabang baru dari 2 yang sudah ada saat ini dengan rekruitmen 5000 anggota, dan kedepan targetnya cabang Koperasi Syariah Ukhuwah ada di seluruh kecamatan di kota Bekasi dengan minimal 3000 anggota di setiap kecamatan
Pemerintah kota Bekasi sangat mendukung program pemberdayaan ekonomi masyarakat ini dan meski saat ini Koperasi Syariah Ukhuwah belum memanfaatkan dana bantuan dari pemerintah daerah karena pihaknya masih mampu untuk mandiri dengan kekuatan ibu-ibu.
Alwin berharap hadirnya Koperasi Syariah Ukhuwah Pro Ibu di tengah masyarakat kota Bekasi semata-mata untuk mengentaskan kemiskinan dan menjauhi praktik riba agar masyarakat kota Bekasi terlepas dari rentenir. (Dns)