BEKASIMEDIA.COM – Permasalahan kekerasan pada perempuan dan anak menjadi kasus yang sangat penting, karena setiap hari jumlah kasus ini terus meningkat. Untuk itu dibutuhkan kepedulian dan penanganan yang serius, apalagi sebagian besar kasus kekerasan dan pelecehan seksual yang terjadi pada perempuan dan anak melibatkan pelaku orang terdekat korban.
Atas latar belakang berbagai kasus itulah IWITA (Indonesia Women IT Awareness)/Organisasi Perempuan menjadi mitra Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) menyelenggarakan kegiatan Netizen Gathering 2017 dengan tema “Menciptakan Konten Kreatif Berbasis Kesetaraan Gender, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak” yang digelar di Hotel Century Atlet, Jakarta (30/11).
Menurut Plt Deputi Bidang Kesetaraan gender KPPPA, Sri Danti, media sosial memiliki peran penting untuk mendukung perempuan dan anak Indonesia agar kehidupannya lebih berkualitas dan berprestasi, setidaknya harus memberitakan hal-hal yang positif dan mengangkat profil anak yang berprestasi.
“Saat ini banyak kasus kejahatan seksual yang luput dari perhatian kita bersama, khususnya anak yang harus dilindungi dan diberi perhatian oleh kita bersama. Karena anak Indonesia sangat berkualitas dan saya meminta teman-teman untuk menyebarluaskan kampanye anti kekerasan terhadap perempuan dan anak,” ucapnya.
Selain itu KPPPA berharap agar semua terus serta berkomitmen untuk menurunkan angka kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Untuk itulah KPPPA saat ini, sedang gencar mensosialisaikan 3 gerakan kampanye seputar perempuan dan anak, yaitu :
1. Gerakan stop perkawinan anak (di bawah umur), karena terindikasi ada 5 provinsi yang masih banyak angka perkawinan anak dibawah umur, yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi selatan dan NTB.
2. Pelecehan seksual terhadap anak harus ditanggulangi lebih serius lagi, terutama pelecehan seksual terhadap anak yang dilakukan oleh orang terdekat dan dalam rumahnya sendiri, padahal rumah seharusnya memberikan rasa aman dan nyaman bagi anak.
3. Kampanyekan kesetaraan gender, pastinya dengan memberikan pemahaman bahwa gender dan kodrat itu berbeda. Kodrat perempuan itu menstruasi, hamil, melahirkan dan menyusui.
“Setiap hari kasus pelecahan seksual terhadap anak terus meningkat. Untuk itu masyarakat harus awareness dan harus meningkatkan kewaspadaan terhadap anak-anak,” pungkas Danti. (Tia)